NGGA IKHLAS, NGGA BERKAH
Dalam enam bulan terakhir saya mendengar berita mengejutkan perihal karir tiga orang sahabat terdekat. Bagi saya pribadi, perubahan dan keputusan yang mereka alami membuat sedikit-banyak rasa bersalah pada diri saya. Mungkin dalam kenyataannya saya tidak punya andil apapun dalam, katakanlah cobaan, karir mereka tsb. Namun tetap saja saya merasa punya peran, meski sedikit apapun. Beberapa tahun lalu saya mengalami peristiwa serupa. Saya mengambil keputusan yang mengejutkan semua keluarga dan sahabat dekat: mengakhiri karir yang sudah dibangun lebih dari 10 tahun. Suatu keputusan paling berat dan bersejarah yang pernah saya lakukan dalam karir. Saya yakin saat itu keputusan terbaik, setidaknya untuk diri pribadi, dan insya Allah untuk keluarga. Ada beberapa latar belakang yang mendasari keputusan itu. Selama beberapa tahun sebelumnya saya bekerja sebagai....katakanlah sebagai seorang dokter yang bertugas untuk menyehatkan pasiennya. Mulai dari mendiagnosa, menganalisa, memberi obat yang ...