5 CENTIMETERS PER SECOND

Salah satu film animasi Jepang yang saya saksikan di Japanese Animation Film Festival 2010 adalah 5 Centimers Per Second (5cm/sec) karya Shinkai Makoto, 2007. Sebuah kisah drama romance yang sangat indah dan menyentuh kalbu, dan hingga akhir film saya masih kagum atas usaha Shinkai menyajikannya dalam bentuk film animasi. Wajar rasanya, mengingat kisahnya sangat mungkin disajikan dalam bentuk film standar.
Film 5cm/sec terdiri dari tiga babak: Bunga Sakura, Cosmonaut, dan 5Cm per Detik. Menceritakan Takaki, seorang pemuda sebagai tokoh sentral, dengan fokus cerita pencarian angan dan hasrat. Babak pertama, Bunga Sakura, dibuka dengan kisah masa kecil Takaki yang semasa sekolah dasar memiliki seorang sahabat perempuan, Akari. Keduanya memiliki kesehatan yang lemah, sehingga kerap menghabiskan waktu di perpustakaan saat seluruh rekannya berolah raga. Keduanya pun termasuk introvert, dan jarang bergaul dengan teman sekolah yang lain, sehingga keduanya pun akrab. Kemana mereka pergi, selalu berdua.
Film 5cm/sec terdiri dari tiga babak: Bunga Sakura, Cosmonaut, dan 5Cm per Detik. Menceritakan Takaki, seorang pemuda sebagai tokoh sentral, dengan fokus cerita pencarian angan dan hasrat. Babak pertama, Bunga Sakura, dibuka dengan kisah masa kecil Takaki yang semasa sekolah dasar memiliki seorang sahabat perempuan, Akari. Keduanya memiliki kesehatan yang lemah, sehingga kerap menghabiskan waktu di perpustakaan saat seluruh rekannya berolah raga. Keduanya pun termasuk introvert, dan jarang bergaul dengan teman sekolah yang lain, sehingga keduanya pun akrab. Kemana mereka pergi, selalu berdua.

Akari sangat mencintai suasana pohon Sakura berbunga, bilamana pergantian musim. Keduanya selalu menantikan saat-saat jatuhnya bunga pertama dari pohon di sekitar mereka. Kebahagiaan dan kebersamaan ini berakhir saat keduanya lulus sekolah dasar dan terpaksa berpisah. Takaki tetap berada di kota Tokyo, sementara Akari mengikuti kepindahan orang tuanya ke Tochigi, sebuah kota kecil di Jepang. Takaki dan Akari hanya bisa sedih dan menangis mendapati keduanya berpisah jauh. Meskipun demikian keduanya tetap saling berkirim surat dan menceritakan pengalaman masing-masing, serta betapa dalamnya hasrat untuk kembali bertemu.

Cuaca buruk membuat perjalanan Takaki tertunda beberapa kali, belum termasuk perpindahan rute kereta api. Hingga akhirnya tiba di stasiun kota Tochigi larut malam. Didapatinya Akari setia menunggu di peron, di tengah udara dingin. Mereka menikmati bekal makanan yang dibuat Akari, dan mengunjungi sebuah pohon Sakura yang belum berbunga. Disini mereka berdua berjanji untuk terus bertukar kabar, meski terpisah jauh.


Pesan utama film 5cm/sec sangat tepat bagi siapapun yang menontonnya: mungkinkah cinta dapat terwujud seperti yang kita impikan?

saya juga suka KK.....
BalasHapus