ADVENTURE WITH TINTIN FOR KIDS: WORLD BOOK DAY
MUSEUM BANK MANDIRI KOTA, 10 MEI 2009
Siang itu kota Jakarta terasa lumayan panas. Belum lagi lahan parkir yang terbatas di pekarangan Museum. Saya terpaksa membawa mobil karena ada figura poster Tintin setinggi 140 cm harus dibawa. Poster milik Widiani ini sangat tepat menghiasi Adventure with Tintin for Kids, karena bergambar Tintin menemani anak-anak mengukur tinggi badannya. Siapa anak yang tidak ingin mengukur tinggi badannya didampingi Tintin?
Sekitar pk 14.00 WIB saya bersama istri dan anak-anak tiba di Museum. Suasana masih adem-ayem saja, walau banyak remaja bermain disana. Syaiful, ketika dihubungi, sedang berada di tempat lain. Ya sudah, saya langsung saja ke ruangan. Tak lama datang rombongan Gramedia Pustaka Utama (GPU). Yola dan Dini berada diantara rombongan. Segera kami menyiapkan ruangan dengan berbagai materi acara. Tak lama anak-anak didampingi orang tuanya berdatangan dan mulai memenuhi ruang. Sementara Boim Lebon, host acara, belum hadir saya putar saja VCD Tintin di Tibet, serta Perjalanan di Bulan. Lumayan untuk mengisi waktu senggang.
Saya sempat khawatir acara akan sepi peminat. Untuk pertama kalinya Tintin_Id membuat acara khusus untuk anak-anak. Seingat saya GPU juga demikian. Lokasi acara di Kota Tua Jakarta sering menjadi keraguan bagi banyak penyelenggara. Walau tidak terlalu jauh dan mudah dijangkau, banyak orang berpendapat daerah Kota Tua Jakarta tidak menarik untuk dikunjungi.
Perlahan kekhawatiran itu mencair seiring dengan banyaknya anak-anak berusia 5 hingga 13 tahun hadir. Tampak beberapa teman seperti Syaiful, Yona, Ricky, Pohan, Yoga, Sheila, Beng, Lulu, Koko, dan lainnya hadir. Ricky dan saya mulai mengumpulkan pernak-pernik yang akan dibagi-bagikan kepada pengunjung. Karena jumlahnya terbatas, kami hanya mampu menyediakan untuk door prize. Beruntung GPU menyediakan banyak sekali block notes sebagai suvenir.
Jarum jam mulai bergeser dari pukul 15.00 dan penonton mulai gelisah. GPU membuka acara dengan aneka permainan. Suasana mulai hidup, dan langsung dilanjutkan dengan dongeng dari Tim Dongeng Minggu. Seorang gadis cilik berpakaian ala Tintin (jaket kopi susu) mendongengkan sepotong cerita Bintang Misterius. Penampilan yang bagus, sayangnya tidak dilengkapi dengan kualitas mic yang baik. Suara yang putus-putus, serta durasi yang termasuk lama, membuat emosi penonton beragam.
Melihat situasi yang kurang ‘panas’, saya usul kepada Yola untuk membuat beberapa permainan. Ternyata taktik ini berhasil, dan anak-anak kembali bergembira. Tapi tak dapat disangkal banyak penonton anak-anak yang meninggalkan acara. Usai permainan tampil dua orang Tim Dongeng Minggu membawakan sepotong cerita Permata Castafiore. Penampilan yang sungguh, sungguh luar biasa dari dua orang senior ini. Pantomim, ekspresi, nyanyian, dan dialog yang benar-benar mampu membuat penonton larut.
Boim Lebon tampil di depan dan mengajak penonton berinteraksi. Suasana menjadi sangat hidup dan penuh canda tawa. Boim lalu mengajak kedua narasumber, Alsya dan Ratnadya, serta saya ke panggung. Sebenarnya saya enggan, dan lebih ingin menonton dari ujung ruangan. Sekali-kali boleh dong… Tapi Boim tetap meminta karena memang sayalah yang selama ini tampil mewakili Tintin_Id di berbagai forum. Ingin rasanya tongkat estafet ke rekan-rekan lain. Akhirnya tampillah empat orang di atas panggung. Sementara itu beberapa teman Tintin_Id berdatangan seperti Hakim yang membawa keluarganya lengkap.
Kedua narsum ditanyakan banyak hal seputar Tintin, terutama kenapa mereka suka membaca Tintin. Umumnya mereka berdua, dan juga kebanyakan anak-anak yang hadir, mewarisi kesukaan Tintin dari orang tuanya. Ngga salah deh…. Ketika ditanyakan pernak-pernik apa saja yang dibuat Tintin_Id, saya mengundang Yoga tampil. Awalnya ia ditanya Boim beberapa hal tentang Tintin. Lalu sampailah pada tshirt ilustrasi Tintin au Java yang dibuat Peter van Dongen khusus dalam rangka 100 Tahun Herge. Tshirt dengan gambar yang mendapat izin dari Komunitas Tintin Belanda dan Peter van Dongen ini hanya dicetak sebanyak 110 buah saja di pertengahan 2007. Kini sudah sold out. Tapi….ada mug dengan desain yang sama, dan Yoga menjadi model keliling memperagakan mug kepada para hadirin. Putri Dini beruntung mendapatkan mug Au Java.
Sedikit lebih dari pk 17.00 WIB Boim menutup acara dan kami pun membubarkan diri. Banyak anak-anak menyempatkan diri berfoto dengan poster Tintin, termasuk anak saya Kalista. Sebuah tshirt Tintin au Java terakhir yang masih ada di stok, kebetulan berukuran XS, saya hadiahkan kepada narsum Alsya. Oom Marcel baru datang ketika semua orang sudah bubar. Rupanya ia keliru jadwal. Dikiranya acara dimulai pukul 5 sore. Duh, oom….yang betul pukul 15.00 sore…. Syaiful dan Yona segera menuju ruang sebelah untuk acara Komunitas Star Trek Indonesia. Saya sendiri menemani beberapa wartawan cetak yang ingin tahu lebih banyak tentang Tintin_Id.
Acara sudah menjelang magrib ketika kami pulang. Lelah dan senang rasanya. Banyak anak-anak yang hadir dan semuanya menikmati acara. Yang paling penting, semuanya mengikuti permainan dan mendapat hadiah. Acara masih berlanjut tgl 16 dan 17 Mei 2009, di tempat yang sama. Namun Tintin_Id hanya membuka booth dan memamerkan berbagai info seputar Tintin.
Terima kasih kepada semua pihak yang membantu penyelenggaraan Adventure with Tintin for Kids! Terutama kepada mereka yang tidak sempat hadir: Uwi, Dina, Indra, Widiani, dan lainnya. I love you all! See ya on May 16th & 17th 2009!
Komentar
Posting Komentar