THE BEATLES: STEREO BOXSET (2009)

Setelah 10 hari di tangan, saya memberanikan diri memberi komentar atas boxset berisi seluruh album The Beatles yang di-remaster dan disediakan dalam dua buah kotak berbeda dengan desain yang sangat menggiurkan hati. Dua box yang dimaksud adalah Box Stereo (BS) dan Box Mono (BM). BS berisi semua 13 album studio, 1 album kompilasi Past Masters, dan 1 DVD Video dokumenter. BS berisi album2 yang dulunya dirilis dalam format stereo. Semua 13 album studio stereo dan Past Masters dijual secara terpisah tanpa box. Hanya DVD Video Dokumenter yang tidak dijual terpisah. Namun 13 video dokumenter nya terdapat dimasing-masing 13 album stereo dalam format Quick Time. Menurut EMI Records, penerbit album2 The Beatles, BS dicetak secara massal. Setiap 13 album stereo dan Past Masters dilengkapi dengan sebuah booklet berisi foto-foto, catatan produser George Martin, catatan proses remastering, dan catatan asli dari albumnya saat dirilis pertama kali dalam piringan hitam.
BM berisi 10 album studio, dan 1 album kompilasi Past Masters. BM berisi album2 yang dulunya dirilis dalam format mono, dan dikemas dalam replika piringan hitam. Persis aslinya saat dirilis, termasuk pernak-pernik seperti poster. Semua album konon tidak dilengkapi dengan booklet. BM hanya dicetak terbatas sebanyak 10.000 buah.
Sebelum memulai komentar pribadi, saya berikan pengantar tentang album mono dan stereo. Semua album The Beatles sejak Please Please Me (1962) hingga The Beatles/White Album (1968) diremix oleh The Beatles dan George Martin, dan dirilis dalam format mono. Untuk mengakomodir kemajuan teknologi, EMI juga menerbitkan versi stereo yang ditangani para engineer EMI. Versi mono-lah yang dijadikan rujukan ketika membicarakan kedahsyatan The Beatles, bukan stereo. Khusus album Yellow Submarine (1968), Abbey Road (1969), dan Let It Be (1970), semua diremix dan dirilis dalam format stereo. Tidak pernah dalam format mono.
Bagi mereka penggemar yang menomorsatukan orisinalitas, kemungkinan besar akan memilih BM karena inilah versi yang diawasi langsung oleh The Beatles dan George Martin. Bagi mereka penggemar yang lebih memilih mendengarkan aneka keajaiban teknologi, kemungkinan besar akan memilih BS. Penggemar fanatik tentunya akan membeli BM dan BS.
Bagaimana dengan saya? Jujur saja saya tidak punya cukup dana untuk memiliki keduanya. FYI saat pertama dirilis, BS dijual dengan harga sekitar USD 180 dan BM seharga sekitar USD 220. Itu harga di toko online Amazon. Harga eceran lebih mahal, apalagi setelah menyeberangi lautan menuju negara seperti Indonesia. Saya cukup bersyukur mampu memiliki satu buah saja, yaitu BS.
Mengapa BS? Koq bukan BM? Padahal saya pertama mendengar rekaman The Beatles dalam versi mono, termasuk beberapa piringan hitam yang walau saat ini masih dalam kondisi baik tapi tidak lagi diputar karena perangkatnya sudah tidak ada. Dalam perjalanan waktu, saya lebih terbiasa menikmati rekaman stereo, dibanding mono. Ada kesenjangan teknologi dan generasi saat harus menikmati rekaman mono. Jujur saja, saya kesulitan ketika menikmati Beach Boys album Pet Sounds (1965), atau beberapa album Rolling Stones dan The Who, bahkan A Whiter Shade of Pale (1967) yang legendaris dari Procol Harum. Suara yang keluar dari speaker terasa.... mendem atau bahkan kuping saya bindeng. Saya tersiksa mendengarkan rekaman mono, walau saya tak memungkiri apresiasi The Beatles sebaiknya mendengarkan versi mono.
Bagaimana tanggapan saya setelah mendengarkan album-album stereo?
Modal saya hanya seperangkat stereo set normal, dengan dua buah speaker yang menurut saya bagus. Definisi speaker bagus bagi saya adalah suara yang keluar tidak menyakitkan telinga, dengan pengaturan equilizer sederhana. Tidak dengan surround sound, apalagi sistem 5.1. Perangkat yang sangat standar. Selain itu modal lainnya adalah stereo set yang tersedia di mobil. Mirip dengan perangkat di rumah, saya cukup puas dengan perangkat standar bawaan pabrik mobil. Maksudnya, empat buah speaker depan-belakang dapat saya atur sedemikian rupa sehingga tidak menyakitkan telinga dan suara yang keluar terdengar seimbang.
Sesaat setelah saya membayar BS, saya pilih sebuah album untuk diputar di perangkat stereo canggih milik toko. Album Revolver (1966) saya pilih karena inilah album terfavorit. Lagu yang dipilih? Tentu saja Tomorrow Never Knows, yang kental eksperimen dan rock progresif. Hasilnya? Sungguh di luar dugaan karena sensasi yang diciptakan luar biasa! Keajaiban efek-efek suara, termasuk gebukan drum Ringo Starr terdengar mantap. Usai Tomorrow Never Knows, saya berpindah ke Eleanor Rigby. Dengarkan ensembel barisan gesek....ahhh...membuat saya terkapar! Berlanjut ke lagu For No One.... desah cello dan ensembel tiup nya..... sulit dilukiskan. Cukup pada Revolver, saya membungkus BS dan langsung bergegas pergi.
Dalam hari-hari berikutnya saya mendengarkan Please Please Me, Help!, Rubber Soul, Abbey Road, Yellow Submarine, Sgt. Pepper's, dan Magical Mystery Tour. Sejauh yang saya dengar, hasil remastering nya menakjubkan! Persis seperti apa yang saya nantikan dari kemasan BS ini. Ada beberapa album yang belum sempat didengar saat ini ditulis, seperti The White Album, Let It Be, Beatles For Sale, With The Beatles. Sensasi yang terasa mungkin berbeda jika saya dapat mendengarkan BM. Tapi apa yang ada di tangan saya ini benar-benar sebuah hadiah terindah. Mudah2an lain kesempatan bisa mendengarkan remaster versi mono.
Ada beberapa penemuan baru dalam BS. Lagu Only A Northern Song, dari album Yellow Submarine, ditampilkan dalam versi aslinya yaitu mono. Catatan rekaman dan historis juga memberi informasi terbaru tentang masing-masing album.
Jadi apa kesimpulan dari album2 yang di-remaster ini? Terdengar lebih jernih, lebih jelas, lebih dalam, dan lebih nendang. Buat yang tidak kebagian BS, bisa ambil album2nya secara terpisah. Jika penasaran dengan versi mono, sebaiknya segera pre-order ke toko CD langganan Anda karena hanya bisa didapat secara box. Tebakan saya dalam 2-3 tahun mendatang album2 mono akan tersedia secara terpisah, dengan kemasan CD standar (bukan replika piringan hitam).
postingan yang berguna sekali buat saya ! terima kasih banyak ! :)
BalasHapusngomong-ngomong saya boleh tanya gak berapa kisaran harga BS di Indonesia sekarang ?
karena saya (yg skrg tinggal di Argentina) udah muter-muter disini , dan dapat harga paling murah untuk BS itu sekitar USD260 . pastinya harga di tanah air jauh lebih murah ya ?
terima kasih .
maksudnya box set stereo ya? Di Indonesia rata2 Rp 2,5 jt-2,6 jt. Kalau box set mono rata2 Rp 2.250.000,- hingga RP 2,9 jt.
BalasHapusSudah baca tulisan saya ttg box set mono?