Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2011

BADAI PASTI BERLALU CD

Gambar
buat yg ngga merhatiin, sejak minggu lalu CD Badai Pasti Berlalu (1977) sudah beredar di pasaran. Dikemas dgn format digibook, CD ini adalah yg paling ditunggu sepanjang masa. harga Rp 100rb dan hanya bisa ditemukan (sejauh ini) di counter CD/DVD semua toko buku Gramedia dan Movieplus. Tidak aneh krn label/ distributornya Vision Home Entertainment. Di tiap outlet hanya stok 3-5 keping. Terlepas dari kegembiraan ini, ada beberapa catatan dari saya: 1. Nampaknya rekaman diambil dari pita master. Suara terdengar jelas. Namun sayangnya produser (Didi Bofa) tidak banyak melakukan perbaikan. Terdengar nggeol, bergelombang, pada track-track pertama. Seandainya sound engineer-nya memberikan perhatian serius utk memperbaikinya. 2. Kata pengantar singkat sekali. Hanya mengucapkan terima kasih kepada Eros Djarot. Meski benar Eros yg mengarang hampir semua lagu (kecuali bbrp oleh Debby Nasution), hendaknya credit juga diberikan kepada semua yg terlibat di sini: Jockie, Chrisye, Berlian, Deb

JAMAAH THE DEATHLY HALLOWS PART 2

Terus terang saja, saya salah satu korban dihentikannya peredaran film impor Hollywood ke Indonesia sejak Februari 2011. Kasus tunggakan pajak dan denda dari para importir film membuat semua pecinta film di Indonesia kelimpungan. Satu per satu film box office terlewatkan. Saya sesungguhnya dapat mengabaikan semua itu, hingga menyadari film Harry Potter: The Deathly Hallows part 2 termasuk yang batal ditayangkan. Film-film box office lainnya dapat saya lewatkan. Namun Harry Potter? Ini adalah episode terakhir! Bagaimana mungkin saya melewatkannya? Di bulan April 2011 saya sekeluarga berpikir keras apakah harus menontonnya di negeri lain. Apakah kami punya cukup uang, tentu saja itu pertanyaan mendasar. Hitung punya hitung, kami memutuskan untuk berangkat. Mulailah kami mencari informasi jadwal pemutaran di Singapore. Segera setelah didapatkan, langsung kami membeli tiket penerbangan. Masalah berikutnya pada tempat penginapan. Sahabat saya, Didik Rahmadi, berencana untuk pindah kerja

COMMUTER JAKARTA-BOGOR YANG NGGA NYAMAN DAN NGGA TEPAT WAKTU

Sejak awal Juli 2011 warga Bogor yang beraktivitas di Jakarta mulai resmi menggunakan kereta api commuter berjadwal baru. Uji coba jadwal baru sudah dimulai sejak pertengahan Juni 2011. Tidak hanya jadwal baru, tetapi juga dengan tarif baru. Saya pernah menggunakan jasa kereta commuter ini pada akhir April hingga Mei 2011, dan pada akhirnya saya memutuskan untuk kembali lagi menggunakan kendaraan pribadi. Alasannya sederhana: kualitas pelayanan yang, menurut saya, buruk dan tidak manusiawi. Beberapa teman pengguna rutin kereta commuter mengeluhkan banyak hal, mulai dari ketidaktepatan jadwal, travel time yang lebih lama dibanding pelayanan sebelum berubah, kepadatan penumpang pada jam sibuk, kurang sejuknya pendingin ruangan, dan entah apa lagi. Kereta commuter bukanlah mass rapid transit, sebagaimana yang kebanyakan warga dambakan. Ia tidak mengenal istilah headway (jeda keberangkatan antar kereta), atau kecepatan konstan. Ia juga tidak diperuntukkan mengangkut penumpang sebanyak