Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2009

MAT JAGUNG: KOMIK MELAWAN KORUPSI

Gambar
Dipublikasikan pertama kali di harian Koran Tempo Minggu: Ruang Baca edisi Januari 2007 “Komik tidaklah efektif memberantas korupsi. Namun komik dapat me-rekonstruksi paradigma pembaca dalam melawan korupsi di lingkungannya.” Secara garis besar itulah pendapat Radhar Panca Dahana tentang efektivitas komik sebagai media melawan korupsi saat berbicara di forum diskusi (22/12/06) yang diselenggarakan Akademi Samali dan Toko Buku Aksara dibilangan Kemang. Penulis serial komik Mat Jagung (hadir tiap hari minggu di Koran Tempo) berkisah tentang visi, suka duka, dan rencana jangka panjang Mat Jagung, tokoh rekaannya yang senantiasa melawan berbagai bentuk korupsi di masyarakat. “Ia berangkat dari idealisme yang ditanamkan orang tuanya, bahwa setiap insan hendaknya senantiasa berjuang untuk kebenaran,” papar Radhar, “Mat Jagung sering melamun dan introspeksi. Menyadari (korupsi) yang dilawannya hanyalah puncak dari sebuah gunung es, kadangkala nurani kemanusiaannya muncul. Akankah kebenaran ma

CARA KILAT BELAJAR SEJARAH LEWAT KOMIK

Dipublikasikan pertama kali di harian Koran Tempo Minggu: Ruang Baca edisi Desember 2006 “ Because I’ve made it my mission to bring people the information they need to make wise decisions about the future of the human community. I’m only trying to save the world!” Kalimat itulah yang terbaca pertama kali situs resmi Larry Gonick diakses. Setelah sebelumnya membuat seri komik ilmu pengetahuan, Gonick melanjutkannya dengan membuat tiga volume Kartun Riwayat Peradaban (semuanya sudah diterjemahkan dan diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia). Dengan ciri khas Gonick yang humoris, ketiga volume Kartun Riwayat Peradaban membawa pembaca mengenal asal-usul kehidupan manusia (dimulai dari alam semesta). Pendekatan yang humoris, serta visualisasi yang cerdas, membuat kita lebih mudah mengenal berbagai peristiwa bersejarah. Pendekatan ini menampik persepsi mempelajari sejarah adalah sesuatu yang terasa membosankan. Terutama dengan media buku-buku teks ataupun melalui bangku kuliah.

MODESTY BLAISE

Gambar
dipublikasikan pertama kali di harian Koran Tempo Minggu, suplemen Ruang Baca, edisi Maret 2007 Kelak ia menjadi panutan dan inspirasi bagi tokoh-tokoh fiksi wanita berkarakter kuat lainnya. Kisah petualangan detektif dan spionase selalu menarik untuk diikuti. Film serial layar lebar James Bond selalu dinantikan penggemarnya. Begitu pula dengan film seri televisi seperti Mission: Impossible, The Avengers , dan lainnya. Namun bagaimana dengan seni komik? Tokoh Agen 327 yang dibuat oleh Martin Lodewijk membuat kita terbahak-bahak mengikuti sepak terjang agen dinas rahasia asal Belanda ini. Walaupun ia lebih tepat berprofesi sebagai agen intelijen, dan kenyataannya ia sering melakukan tindak mata-mata. Beberapa waktu lalu Agen 327 kembali terbit dengan sebuah kisah yang menghebohkan: lukisan asli tapi palsu yang dilakukan kloning maestro pelukis Van Gogh di abad 21. Pada majalah yang sama, Eppo, juga terbit serial Danny & Katya yang penuh dengan aksi spionase sepasang sahabat y

INTAN PERMATA RIMBA: KOMIK STRIP HANS JALADARA

dipublikasikan di harian Koran Tempo Minggu, 29 April 2007 “Kini saya melihat adegan silat dalam komik tak lagi perlu bersimbah darah.” Mereka yang kadung komik Indonesia sejak akhir dekade ‘60an tentunya masih ingat dengan serial komik Panji Tengkorak, Walet Merah dan Rase Terbang . Popularitas serial komik inilah yang mengharumkan nama Rianto Sukandi alias Hans Jaladara (60) sejajar dengan Ganes Th, Jan Mintaraga ataupun Teguh Santosa . Disaat para maestro seangkatannya sudah tiada, pensiun ataupun beralih profesi, seakan tiada hari tanpa komik bagi Hans. Sejak 1968 nyaris ia menggeluti dunia komik tanpa putus. Sudah setahun terakhir ini karya teranyarnya, Intan Permata Rimba, hadir setiap hari disebuah harian di kota Semarang, Jawa Tengah. Hingga hari ini, Intan Permata Rimba sudah menembus jumlah halaman ke-400. “Saya merencanakan total halaman sejumlah 700an. Kira-kira setahun lagi,”ungkap Hans Jaladara saat dikunjungi di rumah, sekaligus studionya, di perumahan Taman Yasmi

KOMIK INDONESIA DALAM SATU DEKADE

diterbitkan di majalah CERGAM #2, Juni 2007 Hidup seseorang mengalami banyak perubahan dari hari ke hari. Apalagi jika dihitung mencapai rentang 10 tahun. Dalam 10 tahun terakhir banyak sudah suka-duka yang dialami. Kita kehilangan para maestro komik seperti Teguh Santosa, Jan Mintaraga, Taguan Hardjo dan Wid NS . Coretan prestasi mereka akan selalu hidup dalam kenangan kita. Pentas komik nasional juga menyaksikan tumbuhnya gerakan komik independen (indie). Sampai dengan akhir dekade 80an, Indonesia nyaris tidak mengenal gerakan komik indie. Namun sejak pertengahan dekade 90an, fenomena ‘self create-produce-distribute-promote’ tsb berlanjut hingga hari ini. Apa yang diciptakan komik indie ini menoreh sejarah tersendiri bagi perkembangan komik nasional. Industri percetakan komik juga mengalami pasang-surut. Tiba-tiba kita mendapati hilangnya nyaris seluruh komik nasional dari peredaran di akhir dekade 80an. Pertengahan 90an dapat dikatakan nihil, kecuali beberapa judul komik wayang

PANTULAN CITA & PERCIK PESONA: KARYA CHRISYE YANG TERLUPAKAN

Dipublikasikan di majalah SoundUp! Edisi April 2007 Chrismansyah Rahadi alias Chrisye telah pulang ke pencipta-Nya pada hari Jum’at 30 Maret 2007. Legenda musik Indonesia meninggalkan kita, para penggemarnya, selama-lamanya setelah sekitar tiga tahun berjuang melawan kanker paru-paru. Perjalanan karir musik Chrisye sejak 1970-an memberikan pengaruh besar bagi perkembangan musik Indonesia. Tidak hanya warna vokalnya yang khas, tapi juga konsistensinya dan kemampuannya mengikuti perubahan zaman serta pribadinya yang bersahaja. Telah lebih dari 17 album solo, dan beberapa album kolaborasi dan kompilasi, yang ia terbitkan. Mulai dari album rock progresif paling fenomenal sepanjang sejarah musik Indonesia ( Guruh Gipsy ), album soundtrack film Indonesia paling sukses ( Badai Pasti Berlalu ), hingga album-album solo yang semuanya rata-rata sukses. Secara pribadi penulis mengagumi dua album solo Chrisye yang bertajuk Percik Pesona (1979) dan Pantulan Cita (1981). Tidak banyak penggema

EKSPEDISI KAPAL BOROBUDUR: JALUR KAYU MANIS

Dipublikasikan di Koran Tempo Minggu, suplemen Ruang Baca, 26 Agustus 2007 Pentas komik nasional diramaikan oleh sebuah komik dokumenter tentang ekspedisi kapal Borobudur yang menapak tilas jalur pelayaran perdagangan kayu manis berabad silam. Kita masih ingat di tahun 2002-2003 sebuah tim ekspedisi berusaha mereka-ulang kapal layar dengan referensi utamanya murni berdasarkan relief kapal yang terpahat di dinding candi Borobudur. Tidak banyak referensi lain yang ditemukan, dan tim arkeolog dan arsitek berusaha sebisa mungkin membangun kapal yang dimaksud. Tentu saja ini ambisi yang nyaris mustahil. Namun semangat membara membuat semua pihak, termasuk Pemerintah R.I, mengerahkan seluruh sumber daya yang ada untuk mewujudkan mimpi ini. Komik dokumentasi ini mengingatkan pada Fax From Sarajevo, karya Joe Kubert, yang berkisah tentang kondisi perang Bosnia. Kubert tidaklah berada ditengah dentuman granat dan desingan peluru. Ia tinggal di Amerika, namun kerap berkomunikasi dengan sahaba

THE 99: KOMIK DENGAN NILAI UNIVERSAL

dipublikasikan di Koran Tempo Minggu, suplemen Ruang Baca, 28 Oktober 2007 Pernahkah terpikir oleh anda, ke-99 sifat-sifat Allah ‘mendarat’ dalam diri manusia? Mampukah manusia menerima berkah (atau cobaan?) yang sungguh amat mulia ini? Mungkinkah manusia menyalahgunakannya demi kepentingan duniawi? Naif Al-Mutawa, seorang penggemar berat komik asal Kuwait, mendambakan kisah petualangan manusia berkekuatan super yang membawa nilai-nilai ajaran Islam. Tidak tanggung-tanggung ia mengkhayalkan sekelompok anak muda menerima anugerah tak terbayangkan ini. Mereka terpanggil untuk menggunakan anugerah itu untuk kebaikan umat manusia. Serial The 99 ketika pertama kali diterbitkan penerbit Teshkeel Kuwait, langsung mendapat sambutan meriah di Timur Tengah. Para penggila komik, yang sebelumnya hanya mengkonsumsi produk Amerika seperti DC Comics dan Marvel Comics, mendapatkan ‘teman baru’ yang kebudayaannya lebih dekat dengan mereka. Tidak hanya itu, nilai-nilai yang dihembuskan pun lebih deka

BACA KOMIK DI TELEPON SELULAR

Dipublikasikan di harian Koran Tempo, suplemen Ruang Baca, 24 Februari 2008 Sejarah baru komik lokal Sebuah layanan baru dari operator telepon seluler Telkomsel belum lama ini diluncurkan dan ditujukan terutama bagi mereka yang menyukai komik. Dengan layanan yang dinamai M-Komik ( http://www.m-komik.co.id ) itu, kini para pelanggan operator yang bersangkutan dapat membaca komik melalui layar ponsel. Layanan yang terbilang baru di Indonesia ini didukung oleh inTouch sebagai penyedia perangkat lunak dan tiga komunitas komik: Akademi Samali, Splash , dan KomikIndonesia.com . Acara peluncuran M-Komik ketika itu dipimpin langsung oleh Kiskenda Suriahardja , Direktur utama Telkomsel, dan dihadiri pula oleh sang legenda komik nasional, R.A. Kosasih . Selain mengundang sambutan meriah, banjir pertanyaan perihal prospek masa depan M-Komik menjadi topik utama. Apakah masyarakat tertarik membaca komik di layar ponselnya? Bukankah layar ponsel memiliki ukuran terbatas? Masih ada belasan pertanya

QUEEN & COUNTRY: TANDINGAN CLANCY

Gambar
dipublikasikan di Koran Tempo, suplemen Ruang Baca, 30 Maret 2008 Dunia intelijen dan spionase dalam komik sebenar-benarnya. Lupakanlah romantisme dan eksotisme dunia spionase ala James Bond atau The Saint. Tidak ada agen rahasia cantik atau ganteng rupa, dengan senjata mutakhir nan canggih. Greg Rucka menciptakan serial komik Queen & Country mendekati kenyataan. Baku hantam, spionase, penyamaran, operasi rahasia, pembebasan sandera, pembunuhan, hingga insiden antar negara tercipta disini. Penggemar novel-novel spionase seperti Tom Clancy akan menemukan tandingannya dalam serial komik ini. Dimulai sejak tahun 2001 penggemar tetap menantikan sepak terjang Tara Chace, sang tokoh utama, dengan para koleganya dari Dinas Intelijen Rahasia, Kerajaan Inggris. Mengambil setting dunia politik masa kini, pasca perang dingin, ketika perbedaan ideologi antar negara tak lagi memicu peperangan. Kini perbedaan kepentingan lah yang menjadi sumber konflik. Siapa sang penjahat tidak terdefinisi d