Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2010

THE BEATLES: MONO BOXSET (2009)

Setelah mendapatkan boxset stereo Beatles di bulan September 2009, akhirnya boxset mono saya peroleh di Jakarta, Indonesia awal Januari 2010. Berbeda dengan boxset stereo yang diimpor langsung dengan harga lumayan dan jumlah terbatas, boxset mono diimpor oleh distributor resmi dengan harga terjangkau. Sebagai perbandingan, selisih harga boxset mono impor langsung dengan impor distributor adalah sejumlah nyaris Rp 700.000,-! Banyak orang tidak mengetahui sepenuhnya perbedaan antara kedua boxset ini. Secara singkat saya terangkan saja: 1. Boxset stereo, berwarna hitam, berisi seluruh album studio Beatles yang diterbitkan di Inggris (sejak Please Please Me hingga Let It Be), plus album Past Masters Stereo (2cd), dan sebuah DVD berisi kumpulan video dokumenter pendek tentang masing-masing album. Video dokumenter secara terpisah juga tersedia dalam setiap album. 2. Boxset mono, berwarna putih, hanya berisi album Please Please Me hingga Beatles (biasa dikenal dengan The White Album), p

WISATA KULINER: KOLOMBIA DAN MEKSIKO

Tidak lama setelah Idul Fitri 2009, tepatnya 11-24 Okt 2009, saya ikut bersama rombongan melihat-lihat penerapan bus rapid transit (BRT atau lebih populer dengan istilah busway) di 4 kota di 2 negara: Meksiko (Mexico City & Guadalajara) serta Kolombia (Bogota & Pereira). Perjalanan total 2 minggu, termasuk lamanya pesawat terbang yg sumpah deh lamaaaa banget! Jakarta-Kuala Lumpur 1 jam. Transit di KLIA sekitar 1 jam. Lalu dari Kuala Lumpur ke Amsterdam sekitar 12 jam. Transit di Amsterdam 8 jam. Lalu ke Mexico City 11 jam. Berapa tuh totalnya? KLM Sebelum saya berbagi cerita pengalaman kuliner di dua negara tujuan, saya bercerita dulu tentang pengalaman makan di pesawat terbang. Pesawat yang ditumpangi dari Jakarta menuju Mexico adalah KLM. Baik Jkt-Amsterdam, termasuk Amsterdam-Mexico. Keduanya dengan KLM, walau ganti pesawat. Terus terang ini adalah pertama kalinya saya menumpangi pesawat KLM setelah .... 35 tahun! Saya sudah tidak ingat pengalaman ber-KLM-ria dengan orang tu

BUS RAPID TRANSIT (BRT) part 3: SAFETY

Selasa, 30 Des 2009 sebuah insiden yang melibatkan busway terjadi di sekitar jalan Kramat Raya, Jakarta. Sebuah bus terbakar setelah sebelumnya tercium bau asap dari arah mesin di belakang bus. Api berhasil dipadamkan setelah menghanguskan setengah bagian belakang bus. Ada beberapa hal yang menarik dari peristiwa ini. Diduga rotor dinamo mesin AC yang terbakar. Bukan instalasi BBG seperti yang diduga sebelumnya. Mengapa rotor dinamo AC bisa terbakar? Bus-bus AC reguler atau antar kota seingat saya belum pernah ada yang terbakar. Saya sebagai orang yang awam masalah mesin, hanya bisa menduga kebakaran akibat panas yang berlebihan dan kurangnya pemeliharaan. Mengapa bisa panas berlebihan? Kemungkinannya hanya ada beberapa: kualitas yang buruk, atau penggunaan melebihi kapasitas. Jujur saja, saya tidak tahu merk AC yang bagus untuk bus. Jadi tidak bisa komentar. Mungkinkah karena pemakaian berlebihan? Mungkin saja sebuah mesin AC, beserta bus nya, dipakai berlebihan selama satu hari dan p

LOVE ME BETTER/ DRAGONSLIPPERS

Gambar
Monday April 24th 2006 at Kinokuniya Bookstore Plaza Senayan Jakarta, was definitely an entertaining night. At first I have to be honest to be sooooo nervous to be one of the speakers on this Love Me Better/ Dragonslippers book discussion. How couldn’t I? I was scheduled to be on the same stage with the legendary psychiatrist, Niniek L. Karim! Oh man, I never dreamt before to meet one of the famous lecturer/ scientist/ practitioner which I admired for so many years. I was black out when we shook hands. She was so friendly! It was at Starbucks when we talked many things about this Rosalind B. Penfold book with Lulu, Beng Rahadian, Ika Vantiani (moderator), Greti (Gramedia), Iwan Gunawan, among others. Rosalind was a Canadian and stayed for awhile when childhood in Indonesia. She doesn’t want to publish her real identity to public. Niniek said that she might not be fully recovered from trauma and her bitter experience. Wow she gave so many opinion that add my knowledge on this book. As

BUILDING COMICBOOK CHARACTER

Bahasa version originally presented and published for Comicbook Discussion: Building Comic Character, at Kinokuniya Bookstore, Pondok Indah Mall 2, Jakarta, a joint event by Kinokuniya Bookstore, Akademi Samali and KomikIndonesia.com, March 27th 2006 Just as in cinema, comic also recognizes leading actors/ actresses in every story. Each one has a role in building and gave the story life. Each role has a unique character, which in the end gave uniqueness in each script. In the history of world’s comic publishing, billions of comic characters were born (and died). Just like in cinema and other art media, a character will be remembered for eternal, and there are characters that will vanish from our memories. All depended on how the creator/ writer built their characters. Just as the Mighty Creator created this world and its inhabitants, comic writers also wanted to gave ‘life’ to their creations. Do you still remember those comic characters (and characters originally not in comic format)

GINA: KETIKA KOMIKUS TURUN GUNUNG

Gambar
Dipublikasikan di harian KORAN TEMPO: RUANG BACA, edisi Desember 2005 Bulan Oktober 2005 KomikIndonesia.com berulang tahun yang pertama. Perayaan ini terasa istimewa dengan diluncurkannya kembali komik pahlawan super Godam berjudul Mata Sinar X. Karya monumental alm. Widodo Noor Slamet (Wid NS) ini dicetak ulang dengan kemasan eksklusif berupa box hardcase. Tujuannya adalah menjadinya komik ini sebagai edisi koleksi yang patut dibanggakan. Namun ini bukanlah satu-satunya yang ikut meramaikan perayaan. Salah satu komikus terbaik Indonesia ikut turun gunung. Gerdi WK meluncurkan kembali tokoh pahlawan wanitanya, Gina. GINA (2005) merupakan karya terbaru yang ditulis Gerdi WK. Berawal dari aktivitas mengisi liburan, Gerdi WK tergerak untuk ikut mendukung visi KomikIndonesia.com. Bentuk dukungan terbaik menurutnya adalah berkreasi lagi dengan petualangan GINA terbaru. “Saya ingin memperkenalkan GINA kepada generasi kini, sekaligus mengajak pembaca lama bernostalgia,”tutur Gerdi WK dalam su