Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2011

DUA KOTA, KERETA API, DAN SECARIK KERTAS

Diadaptasi dari kisah nyata “Kursi ini kosong?” Aku terhenyak menoleh kepada sang pemilik suara. Seorang gadis cantik berdiri di koridor gerbong, di samping bangku aku duduk. Aku tidak tahu apakah tempat di sampingku ini ada penumpangnya atau tidak. Yang pasti aku seorang diri, dan nomor kursiku di sisi jendela. Biasanya memang aku meminta nomor kursi di samping jendela. Bukan karena ingin menikmati pemandangan. Hanya saja aku tidak suka jika bahuku harus bersenggolan dengan semua orang yang lalu lalang di koridor kereta api. “Ya, kursi ini kosong,” begitu jawabku singkat, sambil melepaskan earphone iphone-ku. Kuputuskan saja kursi ini kosong, karena kereta api sudah melewati stasiun Jatinegara. Semua penumpang sudah duduk manis di kursinya masing-masing. Kecuali gadis ini. Ia tak banyak berkata setelah mendengar jawabanku. Ia segera duduk, sambil memangku tas kecilnya. Bukan ransel, hanya tas selempang berukuran sedang. Kupandangi kursi di seberang, yang juga sebenarnya kosong satu ku

SUATU HARI KELAK GILIRAN SAYA BUTUH PERTOLONGAN

Seorang sahabat mengeluh tentang suaminya yang sering tidak sesuai harapannya. Dalam hal kedewasaan dan tanggung jawab selaku kepala keluarga, maksudnya. Sulit bagi saya untuk memberikan komentar, karena saya mengenal keduanya sangat baik. Sesungguhnya saya juga tak tertarik dan tak punya nyali untuk mengomentari rumah tangga orang lain, karena saya pun tidak sempurna. Namun ia telah datang dan meminta saran. Bagi saya ini suatu amanah, karena ia percaya saya bisa memberikan saran yang bijaksana. Saya ingat sebuah kisah, yang saya tidak ketahui apakah berlatar suatu hadits shahih atau tidak. Namun makna di dalamnya sangat masuk akal. Sering kali seseorang yang taat beribadah dan tak pernah lepas dari keimanannya percaya kelak ia akan menjadi penghuni surga. Ia berpendapat demikian, karena mampu menahan godaan dari lingkungan yang menurutnya tidak baik. Katakanlah tersesat atau tercela. Namun sesungguhnya ia akan menjadi salah satu orang pertama yang masuk neraka. Mengapa? Karena ia han

KM 80

Adapted from true story Lelah dan penat seluruh badanku malam ini. Berbagai urusan seputar komik di Jakarta memang melelahkan, sekaligus menyenangkan. Hari ini tuntas sudah beberapa pertemuan penting. Mulai dari kerja sama dengan penerbit, beberapa komunitas, hingga silaturahmi. Ya benar lelah dan penat, tapi aku sangat bahagia. Dunia komik selalu membuatku bahagia. Tidak sekedar penyaluran hobi, tapi juga sebagai penyaluran aspirasiku. Alhamdulillah sebagian di antaranya menghasilkan uang. Meski ada beberapa jasa taksi bereputasi baik, aku biasanya menggunakan jasa taksi Z untuk rute Jakarta-Bandung. Tidak hanya mobilnya terawat dengan baik, namun juga pada perilaku supirnya dan manajemen Z yang profesional. Mereka selalu memberi perhatian lebih pada pelanggan setianya. Termasuk aku, seorang gadis yang, mungkin di mata mereka, salah satu pelanggan setianya. Heheh…. Yah begitulah diriku. Taksi sudah siap berangkat, dan aku sudah duduk manis di dalamnya. Sengaja