DIAN PRAMANA POETRA-Live in Concert

DIAN PRAMANA POETRA-Live in Concert: I Like Monday, Hard Rock Café Jakarta, 9 Agustus 2004

Akhirnya setelah sekian tahun vokalis/ komposer/ musikus legenda Indonesia, DIAN PRAMANA POETRA manggung dihadapan para penggemarnya. Tampil beserta musisi kaliber atas dan sederet bintang tamu, Dian PP mampu menyanyikan belasan lagu dengan aransemen baru yang terasa segar dan bersemangat. Acara dimulai jam 23.00 WIB dan Dian PP langsung menghentak dengan Kubawa Kau Serta. Aransemen jazzy lagu lawas ini benar-benar membuat kerinduan masa awal karir Dian PP terlunasi.

Setelah menyapa para penonton, Dian melanjutkan dengan hit pertamanya Melati Di Atas Bukit. Lagi-lagi dengan aransemen baru membuat kita takjub menyaksikan bagaimana seorang Dian tak kunjung kehilangan kreativitas. Penonton tak henti-hentinya bernyanyi bersama dan ini membuat Dian juga terpesona. Maklumlah mereka yang berdiri di hadapan panggung termasuk generasi muda. Generasi yang mungkin malah belum lahir atau balita saat Melati di Atas Bukit populer.

Dian kemudian memanggil adiknya Ika Ratih Poespa untuk berduet menyanyikan hits Tak Kuasa. Lagu yang bernuansa acid jazz ini terasa makin hidup dengan iringan pasukan Dian yang terdiri dari Adi Darmawan (bass), Edi Kemput (gitar), Rita Silalahi (keys), Ari (sax), Azirau (perkusi), Deny (gitar) dan Gery (drums). Kemudian Dian
beristirahat sejenak dan mempersilakan penyanyi wanita muda berbakat, Gia (putri Doddy Soekasah) menyanyikan lagu Melayang (pernah ngetop oleh January Christy). Suaranya sendiri sih bagus, cuman kuping saya agak asing mengingat sudah terlalu lekat dengan versi January Christy. Kemudian Dian tampil lagi dan memanggil salah satu sahabatnya, Malyda. Semua penonton histeris karena sudah menebak lagu yang akan dibawakan: Semua Jadi Satu. Vokal Malyda masih prima, dan begitu pula Dian pada porsi di Semua Jadi Satu.

Dian lalu membuat suasana agak slow dengan memainkan gitar sambil duduk. Dua buah lagu Beatles, Blackbird dan Here There and Everywhere dinyanyikannya dengan sangat syahdu. Aransemen Blackbird agak-agak mirip aslinya, tapi Here There and Everywhere agak nyeleneh dengan beberapa improvisasi melodi. Lagu terakhir dengan gitar adalah lagu terbaru berjudul Selamanya, yang akan dimuat dalam album terbaru Dian. Rencana rilis tahun depan. Lagunya indah…..sekali.

Tirai panggung sempat ditutup sejenak dan kembali dibuka dengan hadirnya Dian dan Deddy Dhukun duduk di sofa. Mereka berdua menyanyikan lagu legendaris Bohong (K3S) minus Bagoes AA. Rupanya Dian agak lupa dengan liriknya, sehingga membawa contekan =). Penonton dengan sangat responsif ikut bernyanyi mengiringi lagu yang liriknya sangat digemari generasi akhir 80an. Dian dan Deddy sempat dialog interaktif dengan penonton seputar `Bohong'. Deddy bahkan mengajak seorang penonton wanita ke atas panggung untuk atraksi `mind games' khas Deddy Corbuzier. Lalu mereka berdua menyambungnya dengan tembang hits 2D: Keraguan. Setelah itu Dian menyumbangkan gitar
antiknya yang sudah berusia 30 tahun kepada Hard Rock Café.

Tak lama Dian dan Deddy mengajak salah seorang biduan Indonesia, Glenn Fredly untuk hadir di panggung dan didaulat untuk nyanyi. Glenn sempat menyanyikan beberapa kalimat lagu Bohong dengan gaya khasnya. Acara dilanjutkan dengan tampilnya Melly menyanyikan lagu 5 Menit Lagi dengan gaya khas Melly/ Potret, tapi dengan iringan musik jazzy. Unik sekali kombinasinya dan luar biasa enerjik stamina Melly. Kemudian suasana sempat antiklimaks dengan tampilnya Pongki Jikustik membawakan lagu Sebelum Aku Pergi. Kenapa antiklimaks? Karena lagunya cenderung tempo lambat, tapi dinyanyikan dengan penuh semangat oleh Pongki. Sementara sebelumnya suasana sempat meriah dengan penampilan Melly.

Dian kemudian tampil berduet lagi dengan Pongki (lagu Setia karya Jikustik) dan Malyda yang menggantikan Syaharani pada lagu Biru. Memang sempat beredar isyu tidak enak tentang ketidakhadiran Syaharani. Tapi sudahlah biarkan saja mereka yang berselisih. Hanya patut disayangkan sikap seperti itu. Acara ditutup dengan penampilan seluruh artis, kecuali Melly, rame-rame menyanyikan lagu hits 2D:
Masih Ada.

Wah, sampai sekarang aja saya masih terngiang-ngiang performa Dian dan kawan-kawan yang luar biasa rapi, atraktif dan profesional! Terima kasih buat mas Seno yang sudah berjuang membangun musik Indonesia dan berhasil mengajak kembali mas Dian untuk meramaikan khasanah musik Indonesia. Bravo!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR SEJARAH PERANG DUNIA II MELALUI KOMIK

GINA: KETIKA KOMIKUS TURUN GUNUNG

USAI BAHARATAYUDHA