GODAM: PAHLAWAN SUPER ATAU PAHLAWAN MISTIK?
Dipublikasikan pertama kali di majalah Sequen #1, Maret 2006
“Tidak, Godam! Aku tidak mau melanggar sumpah! Aku tidak mau mengatakan kepadamu siapa aku ini sebenarnya! Cukup kau mengenalku sebagai Gundala saja! Cukup!”, ujar Gundala saat mendengar rekannya Godam ingin berterus terang siapa identitas aslinya. Namun Godam yakin ini demi kemudahan dan berasaskan saling percaya,”Tidak apa-apa, Gundala. Percayalah padaku. Akan kukatakan siapa aku ini sebenarnya. Namaku yang sebenarnya adalah Aw…” (Godam: Mata Sinar X, Wid NS, Prasidha, 1972-73)
Godam tak sempat menyelesaikan ucapannya karena ia terburu ditegur Bapak Kebenaran. Ia dikenakan hukuman karena berusaha melanggar sumpah. Godam kehilangan kekuatan utamanya, yaitu kekebalan tubuh yang akan dimulai saat terkena salah satu sinar. Malapetaka yang sesungguhnya baru saja dimulai….
Petualangan Godam, si Manusia Baja, mulai saat Wid NS (lahir 17 September 1938, wafat 26 Desember 2003) menerbitkannya pertama kali tahun 1969. Ia tampil pertama kali dalam Dr. Setan, berhadapan dengan Roh Setan yang kelak menjadi musuh abadinya. Saat itu tak dijelaskan asal-usul Godam. Dikisahkan ia hanyalah makhluk berkekuatan super, bisa terbang dan kebal terhadap berbagai macam bentuk senjata. Dalam kehidupan kesehariannya ia hanyalah Awang, seorang pekerja lepas yang profesinya tak menentu dan tak punya keahlian khusus (walaupun lebih sering dipercaya sebagai seorang supir). Awang memiliki kepribadian yang luhur dan inilah faktor utama ia dipercaya oleh seorang makhluk gaib bernama Bapak Kebenaran. Olehnya Awang diberi sebuah cincin yang bilamana dikenakan, akan membuat Awang beralih rupa menjadi orang sakti: Godam.
Pada awal masa petualangannya Godam menghadapi berbagai musuh, selain Roh Setan. Mulai dari segerombolan raksasa (Raksasa Colosy, 1970), wanita berkekuatan super (Kaum Teroris, 1969), Godam palsu (Godam Gadungan, 1969), Awang yang dikuasai Roh Setan (Mencari Jejak Mayat, 1970), hingga robot dan makhluk dari angkasa luar (Robot Penakluk, 1972). Namun keberadaan Roh Setan sungguh unik. Wujud sesungguhnya tak pernah ditampilkan (wujud aslinya baru tampil di episode Setan). Roh Setan dikisahkan sebagai bentuk kejahatan murni yang intangible, dapat merasuk ke tubuh manusia manapun (yang jiwanya lemah), serta menggunakan media perantara sebuah kalung. Imajinasi Wid NS tergolong istimewa mengingat konsep kejahatan murni yang intangible baru populer sejak kisah/ film fiksi ilmiah Star Wars populer di dunia Barat (1977). Itupun sebenarnya konsep yang sama baru diterapkan dalam novel dan komik serial franchise Star Wars awal dekade 90-an.
Sayangnya tidak dapat dikonfirmasikan latar belakang ‘pemanusiaan’ Godam sebagaimana dalam episode Mata Sinar X diatas. Dengan hilangnya kekebalan Godam, maka ia tidaklah lagi absolut super. Menyadari kini ia dapat terluka oleh senjata apapun, membuat Godam menyadari ia hanyalah manusia biasa yang dapat celaka kapanpun. Bahkan dapat berakibat fatal. Mengingat kisah ini dirilis tahun 1972 terpaksa sekali lagi kita mengangkat topi setinggi-tingginya kepada Wid NS.
Apa pasal? Di dunia komik Barat, juga terdapat tokoh superhero yang luar biasa sakti: Wolverine. Ia memiliki tulang yang dilapisi logam adamantium, yang membuat konstruksi tulangnya lebih keras daripada baja. Ditabrak pesawat tempur pun ia bisa selamat. Wolverine juga memiliki healing factor dalam sel darahnya, yang membuat ia dapat menyembuhkan luka apapun (luar maupun dalam) dalam tempo cepat, serta dapat memperlambat proses penuaan. Singkatnya, Wolverine tidak bisa mati dan tak dapat dilumpuhkan. Wolverine baru dimanusiawikan sekitar tahun 1993 dengan cara ‘melepas’ logam adamantium dari tulangnya. Dengan hanya mengandalkan healing factor, kini Wolverine tak lagi sekuat dulu. Pada prinsipnya Godam mengalami yang sama. Apa bedanya? Wid NS sudah melakukannya hampir 25 tahun sebelum itu.
Kedua hal tsb diatas adalah sebagian bukti dari betapa hebatnya kreativitas dan inovasi seorang Wid NS. Ia lebih maju dari zamannya. Wid NS menyadari bahwa jika Godam sedemikian super, petualangannya tidaklah lagi menarik. Ia harus lebih memanusiakan Godam agar kisahnya lebih variatif dan penonton tetap setia. Keputusan tsb terbukti jitu karena popularitas Godam semakin ngetop. Kualitas cerita dan kehalusan ilustrasi, hingga buku komik terakhir Godam berjudul Setan (1980). menunjukan bukti Wid NS semakin mengarah menuju kesempurnaan. Wid NS mampu memvisualisasi landsekap dan arsitektur imajinasinya hingga dunia Godam yang pada dasarnya fiksi ilmiah terasa nyata. Keindahan garis Wid NS juga direfleksikan dalam anatomi tubuh tokoh-tokoh rekaannya, terutama keindahan wajah dan tubuh wanita.
Menyadari bahwa proses lahirnya Godam identik dengan unsur mitos, mistik dan supernatural, membuat Wid NS setia pada jalur ini:
1. Bocah Atlantis (1975) menampilkan seorang anak kecil keturunan terakhir bangsa Atlantis. Menurut mitos Atlantis adalah sebuah pulau besar dilautan Atlantik yang dihuni sebuah bangsa berkebudayaan dan teknologi maju, serta tenggelam karena bencana besar. Sang bocah mengembangkan ilmu sihir peninggalan bangsanya dan berusaha menguasai peradaban kini.
2. Black Magic (1975) membawa Godam dan Aquanus (salah satu tokoh ciptaan Wid NS) ke suatu pulau disalah satu sudut kepulauan Indonesia yang dikuasai pemimpin berkekuatan sihir. Godam pun baru bisa mengalahkannya menggunakan bantuan sihir.
3. Panik (1976) Dr. Setan kembali hadir dengan menggunakan kekuatan sihirnya. Lagi-lagi Godam nyaris kalah seandainya saja ia tak mendapat bantuan tenaga sihir. Disini Awang mendapat peran penting pada paruh awal cerita (belakangan Awang mendapat peran utama dalam episode Setan).
4. G.A.S (1978) dimana Godam bersama belasan superhero nyaris saja tak mampu mengalahkan Gang Anti Superhero (GAS) yang mengandalkan ilmu bela diri berkekuatan mistik.
Diantara berbagai kisah Godam pasca Mata Sinar X, mungkin hanya Sang Kolektor (1978) saja yang tidak dibumbui kisah sihir, mistik atau supernatural. Dua episode penutup Godam, Tirani Biru Di Negeri Godam (1980) dan Setan (1980) menunjukan kepiawaian Wid NS menggabungkan unsur realita, mistik dan fiksi ilmiah dalam satu jalinan cerita yang utuh. Sayang rangkaian kisah yang dapat dianggap trilogi tak dapat dipublikasikan. Ujian Buat Awang tak sempat dirampungkan oleh Wid NS. Saat ia berkeinginan melanjutkan Ujian Buat Awang (baru rampung beberapa halaman), sang maestro dipanggil Yang Maha Kuasa tanggal 26 Desember 2003.
Beberapa bulan yang lalu, KomikIndonesia.com dan keluarga Wid NS berencana untuk menerbitkan ulang seluruh petualangan Godam. Saat ini episode Godam Gadungan sudah terbit ulang secara mingguan di Koran Tempo Minggu. Tak lama lagi edisi lux Mata Sinar X akan hadir dan mengisi lagi lembaran hidup para penggemar komik nasional.
“Tidak, Godam! Aku tidak mau melanggar sumpah! Aku tidak mau mengatakan kepadamu siapa aku ini sebenarnya! Cukup kau mengenalku sebagai Gundala saja! Cukup!”, ujar Gundala saat mendengar rekannya Godam ingin berterus terang siapa identitas aslinya. Namun Godam yakin ini demi kemudahan dan berasaskan saling percaya,”Tidak apa-apa, Gundala. Percayalah padaku. Akan kukatakan siapa aku ini sebenarnya. Namaku yang sebenarnya adalah Aw…” (Godam: Mata Sinar X, Wid NS, Prasidha, 1972-73)
Godam tak sempat menyelesaikan ucapannya karena ia terburu ditegur Bapak Kebenaran. Ia dikenakan hukuman karena berusaha melanggar sumpah. Godam kehilangan kekuatan utamanya, yaitu kekebalan tubuh yang akan dimulai saat terkena salah satu sinar. Malapetaka yang sesungguhnya baru saja dimulai….

Petualangan Godam, si Manusia Baja, mulai saat Wid NS (lahir 17 September 1938, wafat 26 Desember 2003) menerbitkannya pertama kali tahun 1969. Ia tampil pertama kali dalam Dr. Setan, berhadapan dengan Roh Setan yang kelak menjadi musuh abadinya. Saat itu tak dijelaskan asal-usul Godam. Dikisahkan ia hanyalah makhluk berkekuatan super, bisa terbang dan kebal terhadap berbagai macam bentuk senjata. Dalam kehidupan kesehariannya ia hanyalah Awang, seorang pekerja lepas yang profesinya tak menentu dan tak punya keahlian khusus (walaupun lebih sering dipercaya sebagai seorang supir). Awang memiliki kepribadian yang luhur dan inilah faktor utama ia dipercaya oleh seorang makhluk gaib bernama Bapak Kebenaran. Olehnya Awang diberi sebuah cincin yang bilamana dikenakan, akan membuat Awang beralih rupa menjadi orang sakti: Godam.
Pada awal masa petualangannya Godam menghadapi berbagai musuh, selain Roh Setan. Mulai dari segerombolan raksasa (Raksasa Colosy, 1970), wanita berkekuatan super (Kaum Teroris, 1969), Godam palsu (Godam Gadungan, 1969), Awang yang dikuasai Roh Setan (Mencari Jejak Mayat, 1970), hingga robot dan makhluk dari angkasa luar (Robot Penakluk, 1972). Namun keberadaan Roh Setan sungguh unik. Wujud sesungguhnya tak pernah ditampilkan (wujud aslinya baru tampil di episode Setan). Roh Setan dikisahkan sebagai bentuk kejahatan murni yang intangible, dapat merasuk ke tubuh manusia manapun (yang jiwanya lemah), serta menggunakan media perantara sebuah kalung. Imajinasi Wid NS tergolong istimewa mengingat konsep kejahatan murni yang intangible baru populer sejak kisah/ film fiksi ilmiah Star Wars populer di dunia Barat (1977). Itupun sebenarnya konsep yang sama baru diterapkan dalam novel dan komik serial franchise Star Wars awal dekade 90-an.
Sayangnya tidak dapat dikonfirmasikan latar belakang ‘pemanusiaan’ Godam sebagaimana dalam episode Mata Sinar X diatas. Dengan hilangnya kekebalan Godam, maka ia tidaklah lagi absolut super. Menyadari kini ia dapat terluka oleh senjata apapun, membuat Godam menyadari ia hanyalah manusia biasa yang dapat celaka kapanpun. Bahkan dapat berakibat fatal. Mengingat kisah ini dirilis tahun 1972 terpaksa sekali lagi kita mengangkat topi setinggi-tingginya kepada Wid NS.
Apa pasal? Di dunia komik Barat, juga terdapat tokoh superhero yang luar biasa sakti: Wolverine. Ia memiliki tulang yang dilapisi logam adamantium, yang membuat konstruksi tulangnya lebih keras daripada baja. Ditabrak pesawat tempur pun ia bisa selamat. Wolverine juga memiliki healing factor dalam sel darahnya, yang membuat ia dapat menyembuhkan luka apapun (luar maupun dalam) dalam tempo cepat, serta dapat memperlambat proses penuaan. Singkatnya, Wolverine tidak bisa mati dan tak dapat dilumpuhkan. Wolverine baru dimanusiawikan sekitar tahun 1993 dengan cara ‘melepas’ logam adamantium dari tulangnya. Dengan hanya mengandalkan healing factor, kini Wolverine tak lagi sekuat dulu. Pada prinsipnya Godam mengalami yang sama. Apa bedanya? Wid NS sudah melakukannya hampir 25 tahun sebelum itu.
Kedua hal tsb diatas adalah sebagian bukti dari betapa hebatnya kreativitas dan inovasi seorang Wid NS. Ia lebih maju dari zamannya. Wid NS menyadari bahwa jika Godam sedemikian super, petualangannya tidaklah lagi menarik. Ia harus lebih memanusiakan Godam agar kisahnya lebih variatif dan penonton tetap setia. Keputusan tsb terbukti jitu karena popularitas Godam semakin ngetop. Kualitas cerita dan kehalusan ilustrasi, hingga buku komik terakhir Godam berjudul Setan (1980). menunjukan bukti Wid NS semakin mengarah menuju kesempurnaan. Wid NS mampu memvisualisasi landsekap dan arsitektur imajinasinya hingga dunia Godam yang pada dasarnya fiksi ilmiah terasa nyata. Keindahan garis Wid NS juga direfleksikan dalam anatomi tubuh tokoh-tokoh rekaannya, terutama keindahan wajah dan tubuh wanita.
Menyadari bahwa proses lahirnya Godam identik dengan unsur mitos, mistik dan supernatural, membuat Wid NS setia pada jalur ini:
1. Bocah Atlantis (1975) menampilkan seorang anak kecil keturunan terakhir bangsa Atlantis. Menurut mitos Atlantis adalah sebuah pulau besar dilautan Atlantik yang dihuni sebuah bangsa berkebudayaan dan teknologi maju, serta tenggelam karena bencana besar. Sang bocah mengembangkan ilmu sihir peninggalan bangsanya dan berusaha menguasai peradaban kini.
2. Black Magic (1975) membawa Godam dan Aquanus (salah satu tokoh ciptaan Wid NS) ke suatu pulau disalah satu sudut kepulauan Indonesia yang dikuasai pemimpin berkekuatan sihir. Godam pun baru bisa mengalahkannya menggunakan bantuan sihir.
3. Panik (1976) Dr. Setan kembali hadir dengan menggunakan kekuatan sihirnya. Lagi-lagi Godam nyaris kalah seandainya saja ia tak mendapat bantuan tenaga sihir. Disini Awang mendapat peran penting pada paruh awal cerita (belakangan Awang mendapat peran utama dalam episode Setan).
4. G.A.S (1978) dimana Godam bersama belasan superhero nyaris saja tak mampu mengalahkan Gang Anti Superhero (GAS) yang mengandalkan ilmu bela diri berkekuatan mistik.
Diantara berbagai kisah Godam pasca Mata Sinar X, mungkin hanya Sang Kolektor (1978) saja yang tidak dibumbui kisah sihir, mistik atau supernatural. Dua episode penutup Godam, Tirani Biru Di Negeri Godam (1980) dan Setan (1980) menunjukan kepiawaian Wid NS menggabungkan unsur realita, mistik dan fiksi ilmiah dalam satu jalinan cerita yang utuh. Sayang rangkaian kisah yang dapat dianggap trilogi tak dapat dipublikasikan. Ujian Buat Awang tak sempat dirampungkan oleh Wid NS. Saat ia berkeinginan melanjutkan Ujian Buat Awang (baru rampung beberapa halaman), sang maestro dipanggil Yang Maha Kuasa tanggal 26 Desember 2003.
Beberapa bulan yang lalu, KomikIndonesia.com dan keluarga Wid NS berencana untuk menerbitkan ulang seluruh petualangan Godam. Saat ini episode Godam Gadungan sudah terbit ulang secara mingguan di Koran Tempo Minggu. Tak lama lagi edisi lux Mata Sinar X akan hadir dan mengisi lagi lembaran hidup para penggemar komik nasional.
Komentar
Posting Komentar