KOOL & THE GANG

dipublikasikan di majalah Sound Up edisi Desember 2007

Lupakanlah artis yang lain, karena malam ini milik Kool & The Gang. Mungkin kalimat ini terasa provokatif, tapi benarlah kenyataannya. Minggu, 25 Nov 2007, pada malam terakhir JakJazz 2007, penampilan Kool & The Gang adalah yang paling dinantikan. Penonton sudah mengantri penuh di semua pintu masuk, dan rasanya antrian tak kunjung habis. Pertunjukan sempat terlambat karena sedang perbaiki sound system. Sebelumnya saat Don Grusin manggung, ada beberapa gangguan. Semoga saja gangguan ini tidak separah penampilan perdana Kool & The Gang di Jakarta tahun 1983.

Kool & The Gang langsung mengajak penonton bergoyang dengan Fresh. Formasi band yang sudah jauh berubah sejak masa keemasannya dua dekade lalu, tidak tampak ada penurunan. Robert ‘Kool’ Bell (sax), Khallis Bayyan (dulu bernama Ronald Bell; bass), dan George Brown (keys), didampingi 9 personil lainnya seakan tak ada matinya. Dengan deretan musisi yang atraktif, rasanya malam ini tak akan pernah berakhir. Suatu kekaguman pada band yang tahun depan akan berusia 40 tahun.

Kenikmatan penonton sempat terganggu dengan masalah suara, namun hal ini segera diselesaikan. Selain hits 80an (Too Hot, Let’s Go Dancing, Joanna, Cherish, Take My Heart) dan 70an (Hollywood Swinging, Jungle Boogie, Open Sesame, Summer Madness), Kool & The Gang memperkenalkan dua buah lagu dari album terbarunya. “Memang kami sudah lama tak mengeluarkan album dengan isi materi baru, tapi kami baru saja merilisnya. Nanti kami akan membawakan beberapa diantaranya,”janji Robert “Kool” Bell saat konferensi pers,“Kamipun sangat senang diundang kemari. Penyelenggaraan JakJazz 2007 sangat rapi dan kami sangat terkesan. Kalian patut bangga dengan profesioalisme panitia, dan kami bangga bisa hadir untuk kalian.”

Lagu-lagu yang pada dekade 70an dan 80an itu memang sangat akrab di telinga. Terbukti dari tak henti-hentinya penonton bergoyang, berteriak, dan melompat sepanjang pertunjukan. Tidak hanya mereka di deretan depan panggung, tapi juga mereka di tribun atas. Malam ini benar-benar menjadi malam reuni 80an, dan Kool & The Gang menjadi rajanya. Terkadang timbul kekaguman, karena nyata Robert, Khallis dan Dennis sudah berusia lanjut. Di usia 60 tahunan, rasanya janggal menyaksikan mereka sedemikian groovy di panggung. Tapi tampak stamina yang prima dengan kemeja putih santai dan celana jeans, membuat mereka lebih muda 30 tahun. Mereka bahkan beberapa kali tampil solo dan rasanya mereka tak ada matinya.

Malam menjadi semakin meriah ketika Get Down On It menghiasi telinga. Penonton tak hentinya menyanyi dan bergoyang, terutama ketika lagu anthem masa itu Ladies Night dinyanyikan. Rasanya masa-masa diskotik Ebony, Pitstop atau Oriental Jakarta, serta Studio East Bandung kembali hidup. Tentu saja hanya lampu disko kerlap-kerlip itu yang malam ini absen. Tapi antusiasme penonton mengalahkan itu semua, dan Kool & The Gang menutup pertunjukan dengan Celebration. Hingga 15 menit setelah itu, para personil masih setia menjabat tangan para penonton dan memberikan tanda tangannya kepada apapun yang disodorkan penonton.

JakJazz 2007 secara tepat menempatkan Kool & The Gang sebagai artis penutup panggung utama. Rasanya tidak ada lagi yang mampu menghibur sedemikian fenomenal pada malam terakhir selain Kool & The Gang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR SEJARAH PERANG DUNIA II MELALUI KOMIK

GINA: KETIKA KOMIKUS TURUN GUNUNG

USAI BAHARATAYUDHA