AFTERSHOCK


Satu film wajib tonton di tahun 2010 adalah Aftershock, karya sutradara Feng Xiaogang yang saat ini menduduki peringkat pertama box office di RRC. Menembus angka RMB 100,000 dalam tiga hari tayangan perdana sejak 22 Juli 2010, menjadikannya pemegang rekor penjualan tiket di dalam negeri sepanjang masa. Film dengna anggaran USD 20 juta ini juga tersedia dalam versi IMAX. Mengambil latar tahun 1976 ketika kota Tangshan diluluhlantakaan gempa bumi berkekuatan 7.8 skala Richter. Seluruh bangunan di kota itu ambruk hanya dalam waktu beberapa detik, meninggalkan 240.000 korban jiwa dan ribuan lainnya kehilangan saudara dan tempat tinggal.

Feng Xiaogang membuka adegan film dengan kerumunan capung yang berbondong-bondong terbang. Mungkinkah naluri mereka sudah mengatakan akan ada bencana alam dahsyat? Seluruh warga kota Tangshan, yang mayoritas buruh industri pabrik, tak pernah membayangkan guncangan hebat yang akan menjadi kenangan buruk selama-lamanya. Terjadi di malam hari, saat kebanyakan keluarga baru saja terlelap, tak banyak yang sempat dilakukan. Hanya tangis dan jeritan yang mampu disuarakan, sementara anggota keluarganya terkubur di bawah puing-puing bangunan.

Sebuah keluarga mungil, dengan sepasang anak kembar laki-perempuan berusia 7 tahun, menjadi sentral cerita. Yuan Ni kehilangan suaminya, dan ia harus memilih di antara kedua anaknya mana yang bisa diselamatkan. Reruntuhan puing rumah susun menghimpit keduanya. Warga penyelamat hanya mampu melihat Fang Da, putranya yang lengan kirinya terhimpit. Fang Da sempat mengatakan bahwa ia hanya bisa mendengar saudara kembar perempuannya, Fang Deng, mengetuk-ngetukkan batu tanda ia masih hidup. Namun perlahan suara itu menghilang.

Di tengah kebingungan, kepanikan, ketakutan, dan minimnya tenaga bantuan dan peralatan berat, sang Ibu harus memilih. Didekapnya sang putri, Fang Deng, yang tak bernafas dan dibaringkannya berdampingan dengan jenazah ayahnya. Sang Ibu pergi membawa Fang Da untuk diamputasi lengan kirinya agar nyawanya terselamatkan.

Entah berapa jam berlalu ketika hujan rintik mulai membasahi tanah kota Tangshan. Sebuah mukjizat terjadi saat Fang Deng kembali bernafas dan bangkit menyaksikan seluruh kotanya hancur. Disaksikannya jenazah ayahnya dan ia berjalan kebingungan tak tentu arah, hingga seorang tentara bala bantuan menolongnya. Fang Deng dibawa dan diasuh bersama ratusan anak yatim piatu lainnya.

Sepasang tentara RRC bermarga Wang mengadopsi Fang Deng, karena mereka tak kunjung punya anak. Fang Deng diasuh dan disayangi, dan dibawa pulang ke kota tempat mereka bertugas. Fang Deng yang masih trauma tak pernah berkata apapun sejak gempa bumi itu. Ia menerima saja perlakuan baik orang tua angkatnya. Ayah angkatnya diperankan oleh Chen Daoming, pemeran Kaisar di film Hero.

Tahun demi tahun berlalu. Sang Ibu dan Fang Da kembali ke kota Tangshan dan memulai hidup baru. Setiap tahun mereka penduduk satu kota mengenang kepergian anggota keluarga di hari yang naas itu. Tak terasa 10 tahun sudah berlalu dan Fang Da memutuskan untuk mencari kerja di kota besar.

Aftershock membawa penonton mengikuti perjalanan hidup Fang Da, Fang Deng, dan ibu mereka, serta berusaha menerima takdir yang menimpa mereka. Orang tua angkat Fang Deng kerap mengajaknya kembali ke kota Tangshan. Mungkin ada sanak famili yang selamat, dan Fang Deng dapat bertemu mereka. Rupanya Fang Deng masih mengingat ucapan ibunya saat memilih Fang Da diselamatkan, dan bukan mereka berdua. Ia tetap tak bisa memaafkan ibunya, meski dirinya kerap bermimpi buruk.

Tak terasa perjalanan waktu sudah berlangsung hingga 30 tahun ketika sebuah gempa bumi di RRC membawa Fang Deng dan Fang Da bertemu kembali. Namun mampukah Fang Deng memaafkan keputusan ibunya? Bagaimana perasaan Yuan Ni ketika mengetahui bahwa Fang Deng selama ini selamat dan tak pernah punya keinginan untuk kembali ke Tangshan?

Sepuluh menit pertama Aftershock benar-benar menguras emosi dan air mata. Bagaimana tidak? Indonesia pernah mengalami bencana dengan skala serupa, saat tsunami menghantam Aceh dan Nias. Feng Xiaogang secara sempurna mampu memvisualisasikan detik-detik gempa menghancurkan hidup penghuni kota Tangshan. Special effect nya kualitas dunia, dan semuanya terasa nyata. Adegan 10 menit pertama sudah cukup untuk membuat Aftershock film yang akan dikenang untuk waktu yang lama.

Bagi saya pribadi, ada beberapa ganjalan saat menontonnya. Namun mengingat kisahnya diangkat dari cerita nyata, yang saya lakukan hanyalah mengikuti saja jalan ceritanya. Ada banyak adegan yang mampu membuat kita tak beranjak dari tempat duduk.

Mumpung Aftershock baru seminggu diputar di Jakarta, dan kini sudah minggu terakhir September 2010, segeralah Anda menonton film ini. Dan....bersiaplah dengan sebungkus tissue....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR SEJARAH PERANG DUNIA II MELALUI KOMIK

GINA: KETIKA KOMIKUS TURUN GUNUNG

USAI BAHARATAYUDHA