GEPPETTO: SANG RAJA BONEKA KAYU


Penggemar cerita dongeng umumnya mengenal Geppetto sebagai seorang kakek tua yang kesepian dan berprofesi sebagai pembuat boneka kayu. Kehidupannya yang miskin, bersahaja, dan sederhana membuatnya tak banyak punya teman. Ia tinggal sebatang kara tanpa sanak famili, hingga akhirnya ia membuat sebuah boneka kayu menyerupai bocah laki-laki. Dalam do’anya Geppetto berharap boneka kayu ini mengisi hidupnya bagaikan putranya sendiri. Boneka kayu itu diberi nama Pinokio. Sang Peri Biru mendengar do’anya dan mengabulkannya: Pinokio pun berubah menjadi boneka yang hidup. Tetap berwujud kayu, namun hidup selayaknya manusia. Kelak Pinokio berdo’a agar dapat menjadi anak laki-laki sebenarnya, terbuat dari darah dan daging. Sekali lagi Ibu Peri Biru mendengar do’anya dan mengabulkannya. Geppetto dan Pinokio pun hidup bahagia.


Begitulah ringkasan kisah Pinokio sebagaimana hasil rekaan Carlo Collodi, seorang penulis cerita asal Italia di tahun 1883. Kisah ini berkembang dan dikemas beraneka rupa, namun kisah intinya tak jauh dari kisah orisinilnya. Kelak di tangan Bill Willingham, seorang penulis cerita asal AS merubah segalanya dalam serial komik Fables (DC Vertigo)
Pinokio adalah satu dari sekian banyak tokoh dongeng yang berhasil selamat dan menyeberang lintas dimensi menuju dunia manusia nyata, saat pasukan Adversary menyerbu dan membumihanguskan seluruh kerajaan dongeng. Ia lalu hidup di kota Fabletown bersama seluruh tokoh dongeng pelarian, di antaranya Snow White, Cinderella, Mowgli, Rapunzel, Jack, Rose (Sleeping Beauty), dan lainnya.

Kemana Geppetto? Diduga ia terjebak dan ditawan Adversary di negeri dongeng. Mungkin juga ia sudah mati, karena tak ada yang tahu keberadaannya, hingga datang sepasukan boneka kayu menyerbu Fabletown. Terjadilah perang kota dan pasukan boneka kayu ini tak termusnahkan, meski sudah dibakar dengan api. Dalam perang inilah Pinokio gugur, karena dengan naif mengira para boneka kayu ini akan mengenalinya sebagai ‘kakak tertua’ (episode March of the Wooden Soldiers).

Keberadaan ribuan boneka kayu ini menjadi bukti Geppetto masih hidup di negeri dongeng. Namun bagaimana ia mampu memberi nyawa kepada mereka? Bukankah hanya Ibu Peri Biru yang mampu memberikan roh kepada boneka kayu?

Dalam episode Homelands akhirnya semua pertanyaan terungkap: Geppetto-lah dalang semua peristiwa. Mulai dari penyerbuan semua kerajaan dongeng, penciptaan Adversary yang tak lain adalah sebuah boneka kayu raksasa, penciptaan pasukan boneka kayu, pembunuhan para penyihir yang tak mau tunduk kepadanya, aksi spionase dan penyusupan mata-mata, hingga usaha penaklukan Fabletown.

Mengapa Geppetto melakukannya? Bukankah ia seorang kakek baik hati?

Semua berawal sejak Pinokio ingin melihat dunia dan pergi bertualang. Berbulan-bulan, hingga bertahun-tahun, ia tak kembali. Pinokio tetap berwujud seorang bocah laki-laki, karena ia meminta kepada Ibu Peri Biru menjadikannya seorang bocah laki-laki. Selamanya ia akan berwujud seperti itu, dan selamanya ia dendam kepada Ibu Peri Biru. Ia ingin tumbuh dewasa, suaranya berubah, dan melakukan semua yang terlarang bagi bocah laki-laki (termasuk merokok, alkohol, hingga seks).

Geppetto kembali kesepian dan ia pun membuat berbagai ‘anak’, laki-perempuan, bayi-anak anak, remaja-dewasa. Hingga ia tak kesepian lagi dan tak peduli dengan Pinokio. Ibu Peri Biru kasihan kepadanya dan mengabulkan semua permintaannya dengan memberi mereka nyawa. Kadangkala Geppetto menjadi tuan rumah, atau berkunjung, acara kongkow-kongkow sahabat lama. Dalam berbagai kesempatan itu para sahabatnya bercerita atau mengeluhkan perilaku para penguasa di daerahnya masing-masing. Penindas, diktator, pemungut pajak, perampok rakyat, kerja rodi, dan sebagainya.

“Geppeto, bukankah kau bisa membuat boneka kayu? Tolonglah kami ini. Gantilah para penguasa lalim di negeri kami dengan boneka kayumu,” begitu pinta mereka. Membantu sesama, menyingkirkan penguasa korup, menjadikan rakyat damai sentosa. Semua itu membuat Geppetto berpikir bahwa boneka-boneka kayunya dapat berbuat kebaikan. Ibu Peri Biru sekali lagi sependapat dengan niat baik Geppetto.

Satu per satu penguasa zalim di sekeliling negeri dibunuh dan digantikan dengan boneka kayu Geppetto. Pada saat inilah si kakek tua ini menyadari bahwa menjadi seorang penguasa itu enak. Semua penguasa di mana pun tunduk padanya, karena semua adalah ciptaanya. Jika ada penguasa yang tak mau tunduk, segera ia habisi dan diganti dengan boneka kayunya.

Komentar

  1. Komik ini cerita modifikasi dari versi asli, ya? Kok kedengarannya jadi "menyeramkan", karena jadi ada perang dan bunuh2an :-)

    Oh, ya, membuat cerita versi baru (macam Pinokio ini) itu mesti dapat ijin dari pihak-pihak tertentu gak ya? Atau penulis cerita bebas berkreasi

    BalasHapus
  2. Ngga perlu izin jika karakternya sdh jd public domain. Tp ada yg blm public domain spt Peter Pan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR SEJARAH PERANG DUNIA II MELALUI KOMIK

GINA: KETIKA KOMIKUS TURUN GUNUNG

USAI BAHARATAYUDHA