SNOW WHITE: TRAGEDI BUAH APEL




Berbagai generasi lebih mengenal kisah Snow White, si gadis malang, berdasarkan cerita dongeng berabad-abad yang disadur oleh Grimm bersaudara di tahun 1857. Tokoh yang dalam versi aslinya, yaitu ceritera rakyat dari Jerman, bernama Schneewittchen sudah mampu memikat hati rakyat jelata. Gadis malang, cermin ajaib, ibu tiri yang jahat, tujuh kurcaci, apel beracun, mati suri, dan menikahi pangeran tampan. Itulah yang penggemar kenal, termasuk kita di Indonesia.

Selama satu abad terakhir kisah malang berakhir bahagia ini tertanam kuat hingga akhirnya datang Bill Willingham, seorang penulis cerita asal Amerika, mengubah segalanya. Di tahun 2002 ia menerbitkan serial komik berjudul Fables, di bawah naungan penerbit DC Vertigo. Penerbit ini merupakan lini produk dari penerbit raksasa asal Amerika, yang mahsyur dengan serial Batman dan Superman.

Melalui tangannya, Snow White mendapatkan roh dan kepribadian baru. Putri cantik jelita ini merupakan salah satu tokoh dongeng yang selamat dari pembumihangusan seluruh kerajaan dongeng oleh Adversary. Ia lolos bersama Cinderella, Pinokio, Hansel dan Gretel, dan ribuan lainnya menyeberang melalui pintu dimensi menuju dunia normal. Dunia di mana manusia normal seperti Anda dan saya berada. Ratusan ribu tokoh dongeng lainnya telah gugur demi mempertahankan jengkal demi jengkal kerajaannya.

Inovasi Willingham menjadikan Snow White pribadi yang menarik, tegas, lembut, dan berwibawa. Pembaca diajak mengikuti sepak terjang para Fables, dimana Snow White menjadi salah satu tokoh utamanya. Ada banyak kisah diciptakan agar karakter Snow White lebih membumi.

Fables in Exile, episode pertama serial Fables memperkenalkan Snow White sebagai gadis dingin yang menjabat Wakil Walikota Fabletown, kota dimana para pengungsi negeri dongeng bertempat tinggal. Ia mengurusi berbagai pekerjaan seperti berhadapan dengan anggota komunitas yang berselisih, pakta perjanjian, administrasi, hingga gudang harta benda masyarakat yang ikut dibawa lari dari negeri dongeng. Pada episode perdana itu pula pembaca diperkenalkan dengan Rose Red, adik kandung Snow yang nakal, urakan, dan (maaf) binal. Ia memimpin penyelidikan misteri terbunuhnya Rose, dengan didampingi sheriff Fabletown, Bigby Wolf.

Snow White menunjukkan kharismanya sebagai seorang pemimpin ketika Adversary mengirimkan bala tentara boneka kayu ciptaan Gephetto menyerang Fabletown. Ia berbesar hati menerima dan mengangkat Prince Charming, mantan suaminya, sebagai panglima perang. Karena memang hanya mantan suaminya yang memiliki ketrampilan dan pengetahuan militer. Sementara Charming memimpin garis depan, Snow mengatur strategi perang dari markas.

Ia mengirimkan burung api untuk membakar pasukan Gephetto, yang menjadi otak di belakang Adversary. Sebuah kesalahan besar karena pasukan boneka kayu Gephetto kebal api. Beruntung Bigby Wolf datang di waktu yang tepat. Ia berganti wujud menjadi serigala raksasa dan meniupkan angin kencang kesaktiannya. Pasukan Fables berjaya meski banyak yang gugur, termasuk Pinokio. Semua ini terdapat dalam episode March of the Wooden Soldiers.

Kelak Snow White dan Bigby Wolf menikah dan memiliki tujuh orang anak. Enam di antaranya mampu berubah wujud menjadi serigala, dan si bungsu terlahir berwujud udara. Ia representasi angin kesaktian ayahnya, dan suaranya hanya mampu didengar kedua orang tuanya.

Si putri malang juga menyimpan masa lalu yang gelap. Jangan pernah menanyakan masa lalunya bersama ke-tujuh kurcaci. Beauty, istri dari Beast, sudah merasakan akibatnya karena usil bertanya. Dalam episode 1001 Nights of Snowfall, pembaca diajak ke hari-hari pertama pernikahannya dengan Prince Charming. “Kini kita sudah menikah, hamba mohon Paduka menepati janji sebelum kita menikah. Ajari saya seni bela diri pedang,” hanya itu pintanya kepada suaminya.

Charming mengajarinya di dalam kamar, tersembunyi, karena di kerajaan seorang wanita dilarang mengangkat senjata. Beberapa bulan kemudian ditemukan seorang kurcaci tewas mengenaskan. Raja Kurcaci mengancam Raja Manusia, jika tak mampu menangkap pembunuhnya. Saat Charming ditugaskan mengusut, sudah empat kurcaci jatuh korban. Semuanya terbunuh karena tusukan pedang.

Saat Charming menemukan sebuah gubuk tua hangus terbakar dengan jenazah tiga orang kurcaci terbunuh, ia mulai menaruh curiga. ”Kau tak pernah cerita padaku, mengapa kau berada di tengah hutan ketika aku menemukanmu mati suri,” tanyanya kepada Snow. Dengan nada dingin Snow menjawab,”Apakah Paduka lupa salah satu janjinya sendiri? Kau dulu berjanji untuk tidak akan pernah menanyakan, apa yang kulakukan di tengah hutan saat kau selamatkan.”

Charming menanggapinya dengan,”Tahukah kau, bahwa semua pembunuhan berantai para kurcaci itu berhenti tidak lama setelah kau kunyatakan lulus berlatih pedang? Sungguh kebetulan yang aneh.” Sejak saat itu Charming tidak pernah percaya lagi dengan istrinya, Snow White.

Dalam episode terbaru, Rose Red, yang berfokus pada adik kandung Snow, pembaca diajak menelusuri masa kecil Snow dan Rose. Keduanya semasa kecil hidup bahagia bersama ibundanya di sebuah pondok di tengah hutan. Keduanya menyelamatkan seorang kurcaci tua yang tak tahu terima kasih. Alih-alih bersyukur, ia mengutuk Snow dengan tujuh peristiwa jahat akan menimpanya kelak.

Ketika Snow menyelamatkan seekor beruang dari sihir sang kurcaci tua, ia mendapat anugerah dilamar sang beruang yang kini terbebas dan beralih wujuh menjadi pangeran. Sang raja menolak permintaan putranya menikah dengan Snow, dan meminta ibunda Snow membereskan putrinya. Sang ibunda, yang seorang penyihir handal, ’membuang’ Snow untuk diasuh dengan adiknya yang kini menjadi ratu di kerajaan lain. Snow diangkat anak oleh bibinya. Kelak bibinya iri akan kecantikan Snow saat beranjak dewasa dan diutus seorang pengawal untuk membunuhnya.

Snow terdampar di rumah ke-tujuh kurcaci yang ternyata adalah ke-tujuh putra kurcaci tua yang dahulu diselamatkannya. Berbulan-bulan Snow mengalami siksaan, tekanan, dan juga pemerkosaan, hingga akhirnya bibinya datang dengan menyamar sebagai nenek tua. Apel pemberiannya membuat Snow mati suri.

....dan semua pembaca tahu kelanjutannya.

Willingham dengan cerdik dan kreatif membangun jagad semesta baru bagi Snow White. Memberinya karakter baru, dan hilang sudah citra yang selama ini melekat sebagaimana versi yang dikenal. Kisah petualangan para Fables masih berlanjut, termasuk Snow White…..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR SEJARAH PERANG DUNIA II MELALUI KOMIK

GINA: KETIKA KOMIKUS TURUN GUNUNG

USAI BAHARATAYUDHA