TOO OLD TO DO THIS AND THAT

Suatu malam saya bertemu seorang kawan lama di sebuah konferensi pers peluncuran film. Di tengah obrolan, tibalah pada pembicaraan bahwa di Indonesia umumnya orang merasa sudah tua setelah melewati usia 30 tahun. Berbeda dengan sebagian orang di negera Barat, dimana hingga 50-60 tahun pun mereka masih muda.

Apa yang dimaksud dengan ‘merasa sudah tua’?

Kami berdua sampai pada kesimpulan, bahwa yang dimaksud dengan ‘merasa sudah tua’ adalah merasa terlalu tua untuk melakukan hal-hal yang dulu sering dilakukan (sebelum usia 30). Katakanlah kongkow-kongkow dengan teman (baca: hang out), jalan-jalan petualangan (baca: kemping, hiking, mancing, dll), menikmati alam secara pasif (baca: piknik, sight-seeing), hiburan (baca: nonton film, pertandingan olah raga, atau konser musik), dan kegiatan lainnya.

Tentu saja pendapat kami berdua ini berdasarkan pengamatan kepada rekan dan keluarga sekitar. Kami berdua ini, yang bagi sebagian orang mungkin aneh, masih aktif dan tidak pernah merasa terlalu tua untuk berbagai aktivitas. Saya dan kawan ini sering bersua di berbagai acara konser musik, pertunjukan seni, peluncuran film baru, diskusi buku dan sastra, pameran dan bazaar buku, jumpa artis musik, dan lainnya. Jadi bolehlah kami berdua ini pe-de bilang kami tidak merasa tua=).

Meski demikian, bukannya saya mengatakan bahwa menarik diri dari berbagai hingar-bingar itu salah. Life is about making choices. And taking risks and sacrifices. Sebagian rekan saya mungkin akan berpendapat bahwa semua aktivitas di masa mudanya itu hanya buang-buang waktu dan tanpa manfaat. Belum lagi ditambah bahwa kini sudah berkeluarga. Ada prioritas lain dalam hidup.

Saya sendiri melihat banyak manfaat dari berbagai aktivitas ini. Oh ya betul sebagian di antaranya memang murni kesenangan dan minim manfaat. Tapi saya menemukan banyak manfaat pada sebagian besarnya: membina silaturahim, membuat fisik tetap aktif, up to date dengan perkembangan zaman (apalagi kedua putri saya mulai beranjak remaja), menambah wawasan dan teman baru, dan .....ini yang mungkin tidak disadari kebanyakan orang....memberi penghasilan tambahan bagi saya dan keluarga. Dan yang dimaksud bukanlah jualan makanan atau factory outlet. Tapi benar-benar mengembangkan minat dan bakat, hingga menjadi uang. Sebagian rekan sudah tahu bahwa saya aktif menulis untuk komersial dan komunitas. Awalnya penyaluran hobi dan iseng belaka, kini menjadi penyelamat dapur di kala genting.

Menghasilkan manfaat khan? Mungkin ini semua tidak bisa didapat jika saya merasa terlalu tua untuk menjalani aktivitas sebagaimana dulu remaja.

Namun di balik itu semua, tentu ada kalanya saya merasa terlalu tua. Pada masanya saya bisa marathon nonton tiga film berturut-turut di Jiffest. Sekarang? Masih sanggup nonton dua film berturut-turut. Tapi....ngantuk saat mengemudi pulang. Wah bahaya!

Pesan saya: never feel too old to do this and that. Dunia terus berputar dan berubah. Jika kita merasa tua, kelak kita tak mampu mengikuti perubahan zaman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR SEJARAH PERANG DUNIA II MELALUI KOMIK

GINA: KETIKA KOMIKUS TURUN GUNUNG

USAI BAHARATAYUDHA