ERLANGEN COMIC SALON: PART 4


Hari itu, Kamis 7 Juni 2012 adalah hari yang ditunggu-tunggu: diskusi panel Comiconnexions di auditorium utama Rathaus Erlangen. Sekitar 1 jam sebelumnya kami sudah hadir di lokasi untuk bersiap. Pertemuan dengan Sascha Hommer, komikus Jerman yang akan menjadi host dan moderator, sangatlah hangat. Inilah pertemuan kedua saya dengannya setelah di Jakarta bulan November 2011. Rekan-rekan lainnya sudah kerap bertemu dengannya, terutama saat mereka berada di Berlin dan Hamburg. Sascha inilah yang memperkenalkan mereka dengan komunitas komik Jerman dan para penerbit seperti Tokyopop, Reprodukt dan Carlsen.

Hadirin diskusi panel Comiconnexions tidaklah banyak, hanya sekityar 25 orang. Dapat dimaklumi karena itu adalah hari pembukaan. Selain itu hari tsb adalah hari libur lokal Erlangen. Kami sempat berantakan karena tidak mengetahui hari libur tsb. Yang kami ketahui hanyalah hari libur nasional, bukan lokal. Jadwal bus berubah, dan semua toko tutup. Namun antrian di loket pembelian tiket masuk ECS sudah mengular panjang. Berbagai booth komik sudah ramai dengan orang yang hendak berbelanja. Di beberapa lokasi Rathaus kami sebarkan brosur Comiconnexions, termasuk kepada banyak pengunjung yang berlalu-lalang.

Kami semua berpakaian batik, pakaian nasional Indonesia yang sudah didaulat sebagai warisan budaya intangible oleh UNESCO. This is who we are, and we are proud to be Indonesians!

Tepat pukul 13:00 acara dimulai dengan sambutan singkat dari Sascha. Tak lama saya memimpin diskusi panel dengan memperkenalkan seluruh anggota rombongan Comiconnexions, dan presentasi komik Indonesia pun dimulai dengan bahasa pengantar Inggris. Mein Deutsch ist gut nicht. Lembar demi lembar presentasi dilayangkan untuk memberi gambaran kepada pengunjung: apa sih komik Indonesia? Pada pertengahan presentasi, saya mengalihkan komando kepada Iman untuk meneruskannya.

Pertanyaan dari pengunjung terhitung menarik karena tak banyak dari mereka yang mengenal komik Indonesia. Bahkan sangat mungkin tidak banyak dari mereka yang tahu tentang Indonesia, apalagi mengunjunginya. Namun pengunjung yang tak terlampau banyak itu rupanya sangat menaruh perhatian dan melayangkan banyak pertanyaan. Umumnya seputar perkembangan komik, karakter dan keunikan, korelasinya dengan budaya, persaingan dengan komik impor dan terjemahan, dst. Bahkan seorang di antaranya sudah mengunjungi pameran kami di Siemens AG! Diskusi panel diakhiri dengan live drawing dari Is, Galang dan Azisa dimana masng-masing menggambar tokoh andalannya: Garudayana, Garudaboi, dan Mantra.

Usai diskusi panel yang berlangsung sekitar 55 menit, kami pun membubarkan diri dan beberapa obrolan mash berlanjut di luar auditorium. Beberapa orang Indonesia tampak hadir, yang merupakan teman Iman. Meriah rasanya dan lega satu buah tugas berat di ECS. Siang itu kami sempatkan untuk berkeliling sebentar dan setelah itu langsung menuju Siemens AG. Sebelumnya saya sempat mendapatkan tanda tangan Rags Morales pada cover Identity Crisis #1 yang dibuat olehnya.

Sesampainya di Siemens AG kami segera berbenah, dan menyebarkan brosur di berbagai tempat. Saat itu sudah banyak pengunjung memenuhi aula basement, dan sebagian di antaranya bercakap-cakap dengan kami. Senang rasanya pameran komik Indonesia mendapat perhatian dari para pemerhati komik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR SEJARAH PERANG DUNIA II MELALUI KOMIK

GINA: KETIKA KOMIKUS TURUN GUNUNG

USAI BAHARATAYUDHA