CHICAGO: FEELING STRONGER EVERYDAY



Plenary Hall Jakarta Convention Center, 27 Oktober 2012, promotor Enesha Entertainment

Salah satu lagu andalan yang dibawakan gitaris/ vokalis Keith Howland ini tepat menggambarkan kharisma Chicago malam itu. They’re feeling stronger everyday! Betapa tidak, secara non-stop 2 jam mereka membawakan seluruh hits-nya. Kadang diselingi dialog dengan penonton dan tawa canda. Tapi Plenary Hall, Jakarta Convention Center malam itu bener-benar menggelegar dengan sound yang kencang.

Ini adalah kali kedua band jazz-rock-pop asal Amerika Serikat ini hadir di Indonesia setelah tahun 1993, dengan formasi yang sedikit berubah. Keith menggantikan posisi Dawayne Bailey, Lou Pardini (kibor/ vokal) menggantikan Bill Champlin, Walfredo Reyes mengisi posisi perkusi yang sudah lama lowong. Walter Parazaider (saksofon) juga absen karena sakit. Sisanya adalah wajah-wajah tak asing: Robert Lamm (kibor/ vokal), James Pankow dan Lee Loughnane (brass section), Jason Scheff (bas/ vokal), dan Tris Imboden (drum).

Dengan karir merentang sepanjang 45 tahun dan total album resmi 34 buah, sudah pasti waktu 2 jam tidaklah cukup. Mungkin diberi 4 jam juga masih belum cukup. Tapi apa yang disuguhkan Chicago sudah maksimal. Mulai dari album pertama, Chicago Transit Authority, hingga Chicago 17 semuanya terwakili. Sayangnya materi setelah Chicago 18 terpaksa absen. Meskipun demikian apa yang luput jika penonton sudah bisa karaoke masal 2.500 orang pada lagu If You Leave Me Now, Beginnings, Hard To Say I’m Sorry, atau Hard Habit To Break?

Tak heran jika Chicago dianugerahi penghargaan Grammy Awards di tahun 1985 (Hard Habit To Break) dan tahun 1977 (If You Leave Me Now). Keunikan musik jazz-rock-pop ini juga mengilhami banyak musisi, termasuk band tanah air, The Rollies. Sejak album Chicago 16 (1982) unsur jazz mulai ditinggalkan, seiring dengan perkembangan zaman. Hadirnya produser David Foster membawa perubahan besar dengan memasukkan aransemen orkestra dan mengurangi musik instrumental.

Apa sih yang membuat Chicago melegenda dan dicintai hingga 45 tahun? Selain lagu-lagu yang enerjik, melodius dan romantis, Chicago meramu musik pop, funk, dan rock sedemikian inovatif hingga ikut merubah wajah musik dunia. Lirik lagunya pun banyak yang unik. Amatilah lirik Saturday In The Park, Beginnings, Does Anybody Really Know What Time Is?, hingga Hard Habit To Break. Peran Robert dan mantan personil Peter Cetera, berperan sangat besar sebagai komposer. Ditambah peranan Lee, James dan Walter mengisi aransemen brass, lengkaplah kehebatan Chicago.

Dengan karir sepanjang 45 tahun, dan usia para personil utamanya sudah mendekati usia 70 tahun, tampaknya tak ada tanda-tanda stamina Chicago menurun. Feeling stronger everyday!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR SEJARAH PERANG DUNIA II MELALUI KOMIK

GINA: KETIKA KOMIKUS TURUN GUNUNG

USAI BAHARATAYUDHA