PESAN TERAKHIR LUKY KURNIAWAN

Kira-kira 4,5 jam sebelum Luky wafat hari Minggu 11/8 2013 pk 02:15 WIB, ia mengirimkan pesan ini kepada kami sesama alumni kuliah. Selama ini kami yg tergabung dalam grup memang kerap saling berbagi segala macam. Tidak hanya gelak-tawa, tetapi juga saling mengingatkan. Ketika Luky mengirimkan ini, tak ada di antara kami yg mengira ini menjadi pesannya yg terakhir. Malam itu dia mengatakan memang, bahwa ia mendapatkan tulisan ini dari tempat lain. Tapi tetap saja kami semua menerimanya sebagai tulisannya.

Terima kasih Luky....


Hari demi hari usiamu kian berkurang, Tapi engkau tidak pernah menyadarinya. Setiap hari Allah datangkan rezeki kepadamu, Tapi engkau tidak pernah memujiNya. Dengan pemberian yang sedikit, engkau tidak pernah mau berlapang dada. Dengan pemberian yang banyak, engkau tidak juga pernah merasa kenyang. Wahai manusia ! Setiap hari Allah datangkan rezki untukmu. Tapi setiap malam malaikat datang kepadaNya dengan membawa catatan perbuatan jelekmu. Engkau makan dengan lahap rizkiNya, Tapi engkau tidak segan-segan pula berbuat durjana kepadaNya. Wahai Manusia ! Allah kabulkan jika engkau memohon kepadaNya, KebaikanNya tak putus-putus mengalir untukmu. Namun sebaliknya, catatan kejelekanmu sampai kepadaNya tiada henti. Allah adalah pelindung terbaik untukmu, Tapi engkau hamba terjelek bagiNya. Wahai Manusia ! Kau raup segala apa yang Allah berikan kepadamu, Tapi Allah tutupi kejelekan yang kau perbuat secara terang-terangan. Tidak malukah kalian kepada Allah? Wahai Manusia ! Engkau melupakan Allah Tapi engkau ingat pula kepada yang lain. Kepada manusia engkau merasa takut, Tapi kepada Allah engkau merasa aman-aman saja. Pada manusia engkau takut dimarahi, Tapi pada kemurkaan Allah engkau tak peduli. Wahai Manusia ! Bersujudlah dan bertaubatlah kepada Allah SWT serta menangislah. Betapa banyak dosa yang telah kita lakukan selama ini. Lihatlah, betapa banyak kelalaian yang telah kita lakukan selama ini! Ya Allah, Aku hanyalah sebutir pasir di gurun-Mu yang luas Aku hanyalah setetes embun di lautan-Mu yang meluap hingga ke seluruh samudera Aku hanya sepotong rumput di padang-Mu yang memenuhi bumi Aku hanya sebutir kerikil di gunung-Mu yang menjulang menyapa langit Aku hanya selonggok bintang kecil yang redup di samudera langit Mu yang tanpa batas. Ya Allah. Hamba yang hina ini menyadari tiada artinya diri ini di hadapan Mu. Tiada Engkau sedikitpun memerlukanku, Tapi hamba ini terus menggantungkan segunung harapan pada Mu. Ya Allah, Ibadahku hanya sepercik air Bagaimana mungkin sepercik air ini dapat memadamkan api neraka Mu. Betapa sadar diri ini begitu hina dihadapan-Mu. Jangan jadikan hamba hina dihadapan makhluk-Mu. Diri yang tangannya banyak maksiat ini, Mulut yang banyak maksiat ini, Mata yang banyak maksiat ini, Hati yang telah dikotori oleh noda ini, Yang memiliki keinginan setinggi langit, Mungkinkah hamba yang hina ini menatap wajahMu Yang Mulia? Ya Allah, Ampunilah aku dan saudara-saudaraku yang telah memberi arti dalam hidupku, Berikanlah kejayaan dan mudahkanlah urusan mereka, Mungkin tanpa kami sedari, Kami pernah melanggar aturan Mu. Ya Allah, Ampunilah kami, Pertemukan kami dalam syurga Mu dalam bingkai kecintaan kepada Mu. Ya Allah Siangku tak selalu dalam iman yang teguh, Malamku tak senantiasa dibasahi airmata taubat, Pagiku tak selalu terhias oleh zikir kepada Mu, Begitulah si lemah ini dalam upayanya yang sedikit Janganlah kau cabut nyawa kami dalam keadaan lupa pada Mu, Atau dalam maksiat kepada Mu. Ya Tuhanku tutuplah untuk kami dengan sebaik-baiknya penutupan !!! Ya Allah, Kami bukanlah hamba Mu yang pantas memasuki syurga firdaus Mu, Tidak pula kami mampu menanggung akan siksa api neraka Mu, Berilah hamba Mu ini ampunan, dan hapuskanlah dosa-dosa kami, Sesungguhnya hanya Engkaulah Sang Maha Pengampun. Ya Allah, Dosa-dosa kami seperti butiran pasir dipantai, Anugerahilah kami ampunan wahai Yang Maha Agung, Umur kami semakin berkurang setiap hari, Tapi dosa-dosa kami terus bertambah. Adakah pintu taubatku masih terbuka? Ya Allah, Hamba Mu yang penuh maksiat ini bersimpuh menghadapMu, Ku akui dosa-dosaku dan memohon ampun kepadaMu, Ampunilahku Ya Allah, Kerana hanya Engkaulah Sang Pemilik Ampunan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR SEJARAH PERANG DUNIA II MELALUI KOMIK

GINA: KETIKA KOMIKUS TURUN GUNUNG

USAI BAHARATAYUDHA