HOMEBOUND (2025)
Film karya sutradara Neeraj Ghaywan ini menjadi wakil India dalam Academy Awards 2026, kategori Best International Feature (d/h Best International Picture).
Alkisah dua pemuda sahabat sejak kecil berjuang melepaskan diri dari belenggu sosial karena berasal dari kalangan minoritas. Chandan seorang Hindu dari kasta rendah & Shoaib seorang Muslim. Keduanya mendaftarkan diri ke dalam akademi kepolisian negara bagian. Tujuannya agar mereka disegani & mendapat tempat di masyarakat.
Sepanjang film kita menyaksikan bagaimana publik memperlakukan keduanya (dan keluarganya) secara tidak adil. Sulit melanjutkan pendidikan tinggi, mendapatkan fasilitas kesehatan terbaik, mendapat kesempatan karir dan entah apa lagi. Sikap masyarakat yg semula ramah berubah dgn cepat & tatapan menjijikkan ketika mengetahui keduanya berasal dari kelompok sosial minoritas.
Proses rekrutmen kepolisian yg lama (hingga lebih dari setahun) membuat keduanya frustasi. Terlebih ketika Chandan diterima, sedangkan Shoaib tidak. Persahabatan mereka pun retak dan berpisah.
Shoaib menjadi office boy dan Chandan mengikuti tahapan proses test fisik. Lagi2 Shoaib mengalami diskriminasi perlakuan dari rekan2 kantor berupa bullying dan birokrasi mengada2 ketika atasannya melihat bakatnya sbg sales & merekomendasikan jabatan baru. Tak ada pihak yg memudahkan proses meski atasan merestui.
Kisah Chandan pun tak kalah ngenes: tanpa sebab, proses rekrutmen kepolisian ditangguhkan tanpa batas waktu.
Keduanya pun berbaikan dan pergi mengadu nasib sbg buruh tektil, di kota yg berjarak 400 km dari kampung halaman.
Bagaimana akhir nasib keduanya? Bisakah mereka mencapai cita2? Hingga akhir film penonton diselimuti keprihatinan masih adanya perlakuan diskriminasi yg sudah berlangsung berabad lamanya, yg terjadi akibat sistem yg dibuat sendiri oleh umat manusia.
Homebound sungguh saya rekomendasikan. Tayang di

Komentar
Posting Komentar