LEFT-HANDED GIRL (2025)


Taiwan mengirimkan film karya sutradara Shih-Ching Tsou ini untuk mewakili negaranya dalam ajang Academy Awards 2026, kategori Best International Feature (d/h Best Foreign Movie).

Film Left-Handed Girl berkisah tentang seorang ibu paruh baya yang kembali ke kota Taipei bersama kedua putrinya. Satu telah usia dewasa (awal 20an) dan satu sekitar 7-8 tahun. Beberapa tahun sebelumnya mereka tinggal di Taipei sebelum meninggalkannya untuk pindah ke kota lain. Namun kini terpaksa kembali demi membuka usaha makanan. Keluarga besar tentu saja senang menyambut mereka kembali.

Ternyata tidak mudah membangun restoran di tengah keramaian pasar. Selain persaingan ketat, lokasi restoran pun tidak ideal. Namun hanya itu lokasi memadai yg tersisa.

Dalam keseharian mereka bertiga penuh dinamika. Sang putri sulung memilih kerja di toko cemilan dan pulsa ponsel. Alasannya karena ingin mandiri. Meski begitu kehidupan & pergaulannya pun terhitung kacau. Sedangkan putri bungsu bersekolah, namun sering dirundung karena tangan kidal. Bahkan sering dihardik oleh kakeknya karena alasan ‘tangan kiri itu tangannya setan’.

Hari demi hari rasanya semakin buruk dgn aneka pertengkaran antara ibu dgn putri sulung, ibu dgn sang nenek (yg rupanya dipekerjakan sbg penampung tenaga kerja ilegal & barang selundupan), ibu dgn kedua adiknya (yg cukup berada), hingga sang putri sulung dgn lingkungannya. Sang putri bungsu, terperangkap dan dikelilingi dgn aneka keributan tanpa henti.

Masalah mulai timbul ketika sang suami (rupanya sang ibu pergi meninggalkannya) dirawat karena sakit parah. Tak ada keluarga lain selain sang ibu dan kedua anaknya. Padahal sang putri sulung sangat membenci ayahnya karena menelantarkan.

Terlalu banyak konflik dalam film ini sehingga terkesan Left-Handed Girl tak beda dgn kebanyakan film Asia (termasuk Indonesia) yg sarat dgn problema keluarga. Sinematografi tergolong bagus karena suasana kota Taipei, lengkap dgn seluk-beluk kumuhnya terasa orisinil.

Puncak konflik terjadi ketika sudah berurusan dgn uang, utang, balas budi, dan ribuan lainnya….. hingga berakhir pada nasib sang putri bungsu yg kidal.

Film yg sangat direkomendasikan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GINA: KETIKA KOMIKUS TURUN GUNUNG

BELAJAR SEJARAH PERANG DUNIA II MELALUI KOMIK

USAI BAHARATAYUDHA