Postingan

BUKU TENTARA TERRACOTTA KAISAR QIN

Gambar
Mulai selesai baca buku ini. Terbitan 2007 (diperbaharui 2016) ttg tentara terrakotta Kaisar Qin Shi Huang (259 SM-210 SM). Selain biografinya juga seputar situs arkeologi yg dimulai tahun 1974 hingga skrg. Emang luar biasa meski dinasti Qin tergolong singkat. Dalam 49 tahun berkuasa juga bikin tembok (greatwall), standardisasi lebar kendaraan niaga & perang, lebar jalan raya (shg memudahkan mobilisasi logistik saat perang), satuan mata uang koin, sistem hukum, dll.   Area penggalian situs sejauh ini sudah 20.000 m2 & bisa lebih luas. Sudah ditemukan 8.000 patung tentara & kuda, 100 kereta kuda, dan juga patung perunggu binatang2 ekskotik ukuran 1:1. Emang gila kaisar ini bisa bikin spt itu. Tenaga kerja diperkirakan para budak & warga dari seluruh kerajaan yg ditundukkan. Para desainer patung & pengrajinnya ngga ketahuan berapa orang. Ngga disebut juga menghabiskan berapa duit. Tapi pada setiap senjata perunggu tertera tahun pembuatan. Jadi bisa diketahui kapan...

100 FILM TERFAVORIT JAKARTA INTERNATIONAL FILM FESTIVAL (JIFFEST)

Gambar
Saat ngobrol film dgn teman2 Komunitas Tintin Indonesia (yg mana sebagian memang penggemar film) jadi teringat #jiffest yg pernah menjadi acara sinema tahunan yg paling saya tunggu.  Sejak penyelenggaraannya tahun 1999, saya mencoba menyusun 100 film yg paling saya sukai & berkesan. Pastinya ini subyektif dan pastinya juga banyak teman punya pertimbangan lain. Tapi inilah daftar saya dan sudah ditampilkan di apps Letterboxd . Di antara sekian banyak list yg dibuat sesama penggemar sinema di Letterboxd, aneh juga belum ada yg membuat list bertema Jiffest. Anyway …. Here goes….  Terima kasih kepada mbak Shanty, teh Nia Dinata, Lulu Ratna, Andrew Linggar, Yoga Wisaksono, Linda Ardirika, Bobby Batara, Andi Bachtiar, Vivian Idris, Nengah Rikon, Aghi Narottama, Tom Malik, Mas Seno Gumira Ajidarma, dll dulu sangat sering papasan ngejar2 film di layar berbeda….. bahkan di lokasi bioskop berbeda.  disclaimer: Daftar ini sebatas film2 yg dulu ditonton di Jiffest. Ada sangat ban...

KIM JI-YOUNG, BORN 1982: A MOVIE REVIEW

Gambar
Now watching: Kim Ji-young, Born 1982. Baru saja bubaran dari CGV GI. Bagus banget filmnya. Tentang seorang ibu muda rumah tangga yang depresi karena merasa terjebak dgn rutinitas (ngurus batita, beres2 rumah, belanja, masak, nyuci, dll). Meski suami menyayangi (dan memerhatikan perubahannya serta memikirkan pertolongan) dia merasakan perlakukan sosial masyarakat (juga orang tuanya & mertuanya) yg secara budaya lebih berpihak kepada laki2 (patriarki). Bagus banget filmnya! Dan akting Jung Yu-Mi (pemeran ibu rumah tangga) keren banget!  Film yang wajib ditonton oleh semua pasangan muda, termasuk pasangan paruh baya seperti saya dan istri. Membuat saya termenung akan apa yang dulu dialami istri saya ketika anak2 masih balita. Highly recommended 👍🏻

KILLING COMMENDATORE: A REVIEW

Gambar
Not like most people, I just discovered Murakami in 2018. Very late. It didn’t take a long time until i finished reading 1Q84, Norwegian Wood, Wind Up Bird Chronicle, and Colorless Tsukuru. Recently i got Killing Commendatore. As much I love Murakami’s stories, approach, writing style and everything, it is difficult for me to express my opinion on Killing Commendatore. The main character is a painter who is best known as a picture character. Right after his 6-years marriage got broken (his wife, Yuzu, asked for divorce) the painter packed his bags and drove throughout the country for weeks. Later he was offered by his friend from college, Masahiko (who also knew Yuzu very well) to stay at his father’s house at top of the hill far from Tokyo. Have no place to live, the painter accepted the offer and stayed in the house. Coincidentally Masahiko’s father is a very famous painter but now is being ill at a hospital. No trace of paintings inside the house, which is odd but understood, until ...

ARSWENDO ATMOWILOTO: SEBUAH MEMOIR

Gambar
Hari Jum’at sore (19 Juli 2019) menjadi hari duka bagi Indonesia: Budayawan Arswendo Atmowiloto meninggal dunia setelah mengalami sakit kanker prostat berkepanjangan. Memoir bermunculan di wall FB teman-teman saya, berbagi kenangan bersama almarhum. Butuh waktu buat saya untuk bisa menuliskan betapa besar peran mas Wendo (begitu ia biasa dipanggil) dalam pembentukan siapa diri saya sekarang. Pertama kali saya mengetahui sosok beliau melalui karya-karyanya. Adalah di tahun 1977 sosok itu muncul dalam hidup saya melalui Majalah Hai . Kala itu beliau menjadi redaksi majalah yang menjadi bacaan remaja (umumnya remaja pria). Saya sendiri belumlah remaja. Hanya seorang bocah berusia 8 tahun yang numpang baca Majalah Hai di perpustakaan Masjid Sunda Kelapa usai sekolah. Masa itu saya bersekolah di SD Kepodang yang hanya berbatas pagar dengan masjid. Ngga lama setelah pertama membacanya, alm Ibu menyetujui permohonan berlangganan Majalah HAI. Karena itulah saya punya lengkap sejak ed...

GREEN BOOK (2018)

Gambar
Setting keadaan dalam film Green Book (2018) adalah keadaan Amerika Serikat di awal dekade 60an, tepatnya tahun 1962. Periode tsb merupakan periode penting di negeri itu. John F. Kennedy sudah menjadi Presiden Amerika Serikat & adiknya, Robert Kennedy, menjabat Jaksa Agung. Beatlemania belum melanda tanah Amerika. Martin Luther King, Jr. sedang memperjuangkan kesamaan hak bagi kaum kulit hitam. Musik soul dan R&B mulai populer melalui label rekaman Motown Records. Rock ‘n roll-nya Chuck Berry juga mulai menjadi anthem, bersanding dengan goyang pinggul dan kaki histeris dari Elvis Presley, serta kegilaan Jerry Lewis bersama pianonya. Periode inilah awal penting kaum kulit hitam berjuang kesetaraan hak, sekaligus jadi inti cerita film Green Book. Tony Lip (diperankan Viggo Mortensen) adalah seorang keturunan Italia yang profesinya lebih dominan sebagai tukang pukul. Ayah dua putra ini sesungguhnya adalah seorang laki2 yang sangat setia kepada keluarga dan sangat mencint...

STAR WARS IX: WHAT'S NEXT?

Gambar
Star Wars VIII: The Last Jedi (TLJ) sudah tayang dan film ini memberi mixed response di antara para fanboys . Sebagian memujanya, sebagian membencinya. Saya termasuk yang memujanya karena TLJ menjadi film sekuel yang sesungguhnya: penuh kejutan! Berbeda dengan pendahulunya, Star Wars VII: The Force Awakens (TFA, 2015) yang memberikan sensasi nostalgia dan heroik, TLJ penuh depresi, kekecewaan, kesedihan dan duka. Para fan boys terlebih lagi: segala teori selama dua tahun berguguran begitu saja. Supreme Leader Snoke mati karena kelengahan dan kesombongannya. Pasukan Resistance hancur lebur dan tersisa hanya beberapa lusin orang. Kuil Jedi musnah, dan Luke Skywalker pupus menjadi Force Ghost . Berbagai kejutan itu yang membuat saya sangat menyukai TLJ. It is exactly what I expected from Star Wars!  Cukup sudah nostalgia dan asyik masyuk dengan TFA. Namun akhir plot cerita TLJ membuat saya penasaran: apa plot cerita Star Wars IX nanti? Pertarungan Snoke vs Luke pasti nggad...